IDEAonline –Kalau mau rumah terlihat selalu rapi, manfaatkan setiap sudut untuk laci dan lemari.
Apalagi bila penghuninya tipe orang yang gemar membeli barang dan tidak rela membuang barang lama.
Bagaimana mengupayakan agar rumah tetap terlihat rapi sekalipun sampai bertahun-tahun kemudian? Menilik kediaman Rudy Abdulgafur dan Wida di daerah Kemang Pratama, Bekasi, mungkin bisa mendatangkan sekelumit inspirasi.
Mengantisipasi barang yang mungkin bertimbun di kelak hari, Rudy memang “memesan” pada arsitek yang mendesainkan rumah dan interiornya—Nono Ratnadi— untuk membuat banyak lemari dan laci.
Baca Juga: Tak Hanya untuk Masak-masak, Daun Pandan hingga Lada Kering Bisa Usir Serangga Lho, Begini Caranya!
Baca Juga: Tertarik dengan Dunia Fengshui? Amati Benda yang Dapat Menolak dan Mengaktifkan Energi Buruk
Semua furnitur ini dibuat dari bahan yang sama, yaitu tripleks yang dilapis lembaran tipis megateak dan di-finishing melamik. Dengan demikian, terlihat ada kesatuan warna dan bentuk dari ruang ke ruang.
Nah, seperti apa saja bentuk lemari dan laci yang ada di rumah ini, mari kita lihat satu per satu.
1. Rak TV di ruang keluarga dibuat terintegrasi dengan rak pajang, meja telepon, dan laci-laci penyimpan.
Mengikuti bentuk rumah yang “jangkung”, rak ini juga dibuat tinggi, sekaligus menjadi penutup dinding, yang tingginya lebih dari separuh dinding.
Di bagian atas rak diberikan lampu downlight yang menerangi bendabenda seni yang ada di sana.
Baca Juga: Aplikasi Warna Menjawab Enam Masalah pada Ketidaksempurnaan Ruang Ini
Baca Juga: Tak Efektif Cegah Covid-19, Face Shield Tak Direkomendasikan Menggantikan Masker Kain
Ruang duduk ini bersebelahan dengan taman belakang. Tiga buah pintu lipat kaca yang memenuhi dinding membuat rumah ini tidak kekurangan sinar matahari.
2. Ruang keluarga terlihat sangat “jangkung”. Ini akibat bagian atas ruang keluarga berupa void, dan dinding bagian atasnya tidak dibiarkan kosong begitu saja.
Di atas pintu lipat dari kaca misalnya, diletakkan jendela-jendela panjang secara berderet-deret.
Jendela ini bisa dibuka, lho! Dibukanya lewat balkon yang bisa dijangkau lewat salah satu ruang tidur yang ada di lantai 2.
Jendela ini dilengkapi dengan kunci seperti layaknya pintu. Kemudian di atas lubang akses menuju ruang makan (yang ada di belakang sofa), diletakkan sebuah lukisan.
3. Berseberangan dengan sofa two seater di ruang tamu, diletakkan sepasang kursi dengan upholstery motif garis warna krem yang lembut.
Sebuah coffee table kecil berlaci diletakkan di antara kedua kursi tersebut. Pada dinding di atas kedua kursi tergantung sebuah lukisan yang cukup besar dalam posisi simetris.
Lukisan dengan bingkai kayu lebar warna senada dengan cornice tersebut, dipajang dengan bagian atasnya hampir menyentuh plafon, yang tingginya mencapai 3,2 m. Paduan benda-benda yang ada di sana membuat spot ini terlihat menarik.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 62
(*)