IDEAonline- Memiliki rumah yang bersih dan sehat merupakan impian setiap orang.
Namun kenyataannya, masih banyak orang yang tinggal dalam rumah yang kotor dan tidak memenuhi standar kesehatan.
Padahal, kondisi rumah seperti ini dapat menjadi tempat bagi virus, kuman, dan hama penyakit untuk berkembang biak, sehingga penghuninya dapat dengan mudah terkena berbagai penyakit, seperti diare, tifus, dan demam berdarah dengue (DBD).
Sama halnya dengan apartemen yang ketahuanmenimbun air kencing dalam 300 galon air di dalam apartemen mereka.
Baca Juga: Mengenal Kandungan Bahan Kimia Berbahaya dalam Permbersih Rumah
Parahnya, keluarga tersebut melakukan hal ini selama satu tahun penuh, kenapa begitu ya?
Melansir dariDaily Mail melalui nakita.id, polisi menggerebek sebuah keluarga terdiri dari tiga orang terkait ratusan galon berisi urine yang disimpan di apartemennya, Kamis (19/3/2020).
Setelah dimintai keterangan, orang tua dan putra mereka yang dewasa bernama Zhenya selama setahun terakhir selalu buang air kecil ke galon.
Hal itu dilakukan karena utilitas apartemen mereka dipotong akibat belum membayar kepada otoritas Kota Aktau, Kazakhtan Barat.
Mereka dilaporkan ke polisi oleh tetangga yang muak dengan bau busuk dari rumah keluarga itu.
Polisi harus menjebol pintu masuk dengan linggis, karena keluarga itu enggan membukakan pintu depan.
Ketika memasuki ruangan, betapa terkejutnya polisi saat melihat ratusan galon berisi urine disimpan di lantai.
Bukan hanya menimbun urine di dalam galon selama setahun terakhir, terdapat juga segunung pakaian membusuk karena tak pernah dicuci.
Keluarga itu lantas menjelaskan kepada pihak kepolisian bahwa mereka mulai buang air kecil menggunakan galon dan disimpan di dapur.
Orang tua Zhenya dan dirinya melakukan hal tersebut lantaran utilitas yang dimatikan pihak apartemen karena tidak membayar.
Dari pemeriksaan tersebut, polisi menemukan 300 galon plastik yang menampung sekitar 1.300 urine.
Setelah pemeriksaan tersebut orang tua Zhenya dan dirinya langsung dibawa untuk diperiksa ke fasilitas kesehatan jiwa setempat.
Seorang wanita bernama Svetlana Nenastyeva mengatakan pada saluran tv lokal, "Kami pikir orangtua Zhenya merusak hidupnya dan memberi pengaruh buruk padanya."
"Sekitar dua tahun lalu dia berhenti dari pekerjaannya, beralih ke kehidupan yang tertutup lalu berhenti mencuci.
Keluarga ini adalah masalah besar bagi kami. Kami lelah untuk hidup dalam bau busuk yang datang dari kediaman mereka," ungkap Svetlana dikutip dari Daily Mail.
Kemudian laporan dari media lokal menyebutkan, para tetangga kini sedang berkoordinasi untuk membersihkan apartemen yang kotor itu.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
(*)