Layaknya kebanyakan Ibu yang ingin anaknya tumbuh menjadi manusia yang bermanfaat, alam mungkin hanya menginginkan manusia tumbuh dengan menjaga keseimbangan antar sesama makhluk hidup.
Tidak sulit menemukan penelitian ilmiah yang memaparkan bahwa pemanasan iklim jangka panjang bisa mendukung ekspansi geografis dalam bentuk penyakit menular.
Namun agaknya, sulit meyakinkan masyarakat akan hal ini.
Di Amerika, hanya 59 persen masyarakatnya yang percaya bahwa perubahan iklim adalah ancaman nyata (Pew Research:2018).
Ilustrasi-Dampak perubahan iklim.
Sebagai negara maju, Amerika memang dirunding krisis identitas.
Presidennya sendiri, Donald Trump saja juga terang-terangan tidak percaya terhadap ancaman perubahan iklim.
Trump menyebutnya sebagai hoaks.
Lantas Indonesia sendiri, ada 56 persen masyarakatnya yang percaya bahwa climate change adalah ancaman serius untuk kehidupan umat manusia.
Angka yang cukup besar untuk sebuah negara berkembang dengan paparan yang kurang terhadap pendidikan lingkunan.
Namun angka tersebut menjadi tidak berarti bila kita mengingat Indonesia adalah salah satu negara dengan sumber keanekaragaman hayati terbesar di dunia.