Masalahnya, gejala ini dapat bertahan hingga berminggu-minggu kemudian.
"Kami mulai melihat semakin banyak orang yang tampaknya pulih dari virus corona, tapi berminggu-minggu kemudian, mereka merasa lemah, merasa lelah, merasa lesu, hingga merasa sesak napas," kata Fauci.
"Ini sangat mengganggu, karena jika banyak orang mengalami ini, maka setelah pulih dari Covid-19 mereka mungkin tidak baik-baik saja. Anda mungkin mengalami minggu-minggu di mana Anda merasa tidak sepenuhnya dalam kondisi baik."
Ini adalah fenomena yang disebut "long haul", dan para dokter mengkhawatirkan efeknya pada kesehatan jangka panjang.
"Betapa banyak orang yang memiliki sindrom postviral yang sangat mirip dengan myalgic encephalomyelitis/sindrom kelelahan kronis," kata Dr. Anthony Fauci, spesialis penyakit menular nasional terkemukaimbuh Fauci.
Melansir CNN, Penyakit kronis, myalgic encephalomyelitis - sindrom kelelahan kronis - dapat berlangsung selama beberapa dekade.
Sindrom ini sering kali berakar setelah mengalami beberapa bentuk infeksi virus, seperti virus Epstein-Barr atau virus Ross River.
Virus corona tampaknya menjadi satu lagi virus yang berpotensi memicu timbulnya kondisi yang melemahkan ini.
Baca Juga: Batuk Tak Selalu Gejala Covid-19, Bagaimana Membedakannya?
4. Ruam kulit.
Menurut Studi Gejala Covid-19, hingga 20% orang yang didiagnosis dengan Covid-19 melaporkan gejala perubahan kulit, seperti ruam merah dan bergelombang; gatal-gatal; atau iritasi yang menyerupai cacar air.