Follow Us

Indonesia, Negara Penghasil Limbah Makanan Peringkat Kedua Tertinggi di Dunia

Johanna Erly Widyartanti - Jumat, 16 Oktober 2020 | 10:30
Ilustrasi makanan bergizi seimbang.
Kompas.com

Ilustrasi makanan bergizi seimbang.

Itu jadi indikator dari keamanan pangan dan keamanan nutrisi penduduk suatu negara.

Di Indonesia menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 angka balita yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk adalah 17,7 persen.

Angka tersebut relatif turun jika dibandingkan pada data tahun 2013 yakni sekitar 19,6 persen.

Namun walau begitu, bisa dibilang angka tersebut masih cukup tinggi dan belum mencapai target.

“Itu artinya sampai sekarang ini masih terdapat 18 dari 100 balita terindikasi adanya kekurangan konsumsi pangan dan kelaparan pada sebagian besar atau sebagian penduduk Indonesia,” papar Purwiyatno.

Selain masalah kekurangan gizi, masalah stunting pada balita juga penting dalam hal ketahanan pangan dan gizi yang baik.

Menurut data Riskesdas yang sama, jumlah balita yang pendek dan sangat pendek dari tahun 2007 sekitar 37,2 persen telah menurun menjadi 30,8 persen pada 2018.

Namun lagi-lagi jumlah ini belum juga mencapai target.

Angka tersebut masih terlalu tinggi.

“Data ini menunjukkan permasalahan mengenai kekurangan pangan dan kelaparan. Baik kelaparan yang kentara maupun yang tidak kentara,” tutur Purwiyatno.

Kondisi status penduduk yang kelebihan berat badan

Di sisi lain, data Riskesdas menunjukkan jumlah penduduk Indonesia yang mengalami kelebihan berat badan.

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest