IDEAonline -Gaya hidup yang praktis memengaruhi cara orang saat memenuhi kebutuhan konsumsi airnya. Dispenser yang siap menyajikan air minum setiap saat pun dapat dipilih.
Kebutuhan manusia akan air tak dapat ditawar-tawar lagi. Minum air minimal 8 gelas sehari memang bukan sekadar slogan belaka.
Nyatanya, tubuh kita memang memiliki“alarm” yang memberi tanda-tanda jika kekurangan air, misalnya lesu, tenggorokan kering, atau sembelit.
Ketika kita lelah dan dahaga, segelas air dingin akan menjadi energi yang menyegarkan tubuh untuk siap beraktivitas lagi.
Atau, secangkir kopi panas menjadi andalan ketika harus beraktivitas hingga malam.
Baca Juga: Penyebab Dispenser Menjadi Sarang Kuman dan Cara Mengatasinya, Modalnya Cuma Irisan Lemon
Tak mau repot mengisi air ke ketel lalu menunggu hingga mendidih di atas kompor, maka cara tercepat adalah menggunakan air kemasan yang dijual dalam galon, misalnya merek Aqua, Prima, Vit, atau Ades.
Untuk memudahkan menuangkan isinya, tentulah diperlukan alat yang disebut dispenser.
Dispenser mampu menyediakan air bersih secara praktis dan sesuai selera.
Air panas dan dingin siap tersaji kapan saja.
Dispenser ada yang bisa dipindah-pindah (portable) dan ada yang statis (standing dispenser).
Terlepas dari hal tersebut, simak cara merawat dispenser agar makin awet.
Agar Dispenser Panjang Umur
Dispenser harus diperlakukan secara hati-hati, bahkan sejak pertama kali IDEA lovers membeli atau mengoperasikannya.Inilah beberapa tips agar dispenser IDEA lovers awet.
1. Jangan langsung mengoperasikan dispenser pada 2—4 jam pertama karena oli yang ada di dalam kompresor mungkin belum stabil akibat guncangan saat di perjalanan dari toko ke rumah.
2. Saat ingin memindahkan dispenser, cara yang baik adalah membawa dispenser dalam posisi tegak, tidak boleh miring apalagiditidurkan.
3. Toleransi kemiringan hanya 45 derajat.
Jika tidak, oli dalam kompresor akan naik dan mengakibatkan air yang keluar menjadi tidak dingin.
Apabila airtinggal sebatas leher galon, sebaiknya segera matikan aliran listriknya agar terhindar dari bahaya korsleting.
4. Hindarkan dispenser dari sengatan panas matahari langsung.
Jangan Mencampur Air Panas dan Dingin
Ada kebiasaan pemborosan energi yang mungkin tidak disadari, yaitu mencampurkan air panas dan air dingin untuk sekadar mendapatkan air suhu normal.Selain menyebabkan masalah kurang nyaman saat buang air kecil (ada yang menyebutnyaanyang-anyangan), pencampuran ini juga berarti menghambur-hamburkan energi yang telah dikonsumsi.
Mengapa?Sebab energi listrik untuk memanaskan dan mendinginkannya telah dikeluarkan.
Jika ada pilihan tombol air normal, sebaiknya gunakanlah.
Jika tidak, tunggulah sebentar agar air panas menjadi hangat atau normal sesuai yang IDEA lovers inginkan.
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)