IDEAOnline-Permasalahan sampah makanan sudah menjadi isu global yang patut diperhatikan dalam beberapa tahun terakhir, khususnya Indonesia.
Sebagai negara penghasil limbah makanan terbesar kedua di dunia menurut Economist Intelligence Unit tahun 2018, sudah seharusnya masyarakat Indonesia, khususnya pelaku bisnis kuliner mencari solusi untuk dapat mengatasi masalah ini.
Menanggapi hal ini, Ikea sebagai perusahaan perabot asal Swedia yang juga memiliki bisnis kuliner melalui Ikea Food, berkomitmen untuk mengurangi limbah makanan melalui inisiatif Food is Precious.
Ikea Food berhasil mengurangi limbah makanan sebesar 31% atau setara dengan 15,000 makanan. Pencapaian tersebut berhasil diraih melalui penggunaan alat timbang pintar, Waste Watcher dari tahun 2019 hingga 2020.
Baca Juga: Yuk Kurangi Sampah Makanan di Dapur, Ini Berbagai Inspirasinya
Ikea percaya bahwa makanan terlalu berharga untuk dibuang.
Oleh karena itu, Ikea berupaya untuk mengurangi limbah makanan berskala industri dengan menggunakan hirarki pengelolaan sampah sebagai pedoman.
Di dalam hirarki pengelolaan limbah tersebut, Ikea fokus pada upaya pencegahan dan daur ulang.
Berikut upaya pencegahan yang dilakukan.
Cara ini dilakukan Ikea sebagai upaya mengurangi limbah makanan dari sumbernya. Hal ini dilakukan mulai dari dapur.