Pengolahan pada dinding ruang anak dapat dilakukan dengan cara penambahan (additive) maupun pengurangan (substractive).
Additive pada dinding dapat dilakukan dengan cara menambah ketebalan dinding dengan konstruksi kayu ataupun gipsum.
Sedangkan substractive diciptakan dengan cara membuat cekungan ataupun lubang pada dinding.
Permainan sifat masif dan transparan serta additive-substractive merupakan cara yang dapat dipilih untuk menghasilkan ruangan yang lebih hidup.
Baca Juga: Ciptakan Tempat Istirahat Berkualitas untuk Anak, Ini Kata Psikolog
3. Plafon
Plafon sebagai ambang atas suatu ruang juga perlu mendapatkan sentuhan karena plafon mampu menjadi penanda suatu zona serta memperkuat identitas suatu ruang.
Secara desain, hal ini akan menghasilkan efek psikologis yang berbeda sekaligus memberikan daya tarik tertentu bagi anak.
Untuk menciptakan suasana ruang yang lebih hangat, plafon dapat diolah dengan cara diturunkan sehingga memperkecil dimensi ruang tersebut.
Plafon yang diturunkan biasa disebut dropceiling.
Plafon juga dapat disubstract dengan membuat cekungan untuk menambah dimensi ruang secara vertikal.