IDEAOnline-Maukah kamu tinggal di dunia dengan satu warna?
Bagaimana kira-kira rasanya bila kita sehari-hari berada dalam lingkungan seperti ini?
Tidak perlu menjadi robot, mungkin lama kelamaan kita sudah berperilaku seperti robot, tidak ada ekspresi, tidak ada bahagia, tidak juga ada sedih, tidak ada gembira, emosi menjadi begitu datar, dan tidak berperasaan.
Betapa membosankannya hidup kita sehari-hari.
Efek warna pada setiap ruang memang dapat membangkitkan hal-hal tidak terduga.
Itu sebabnya, para praktisi warna meyakini padu padan warna yang sesuai bisa menimbulkan hal-hal positif yang diharapkan.
Baca Juga: 5 Langkah Memilih Warna Ruang menurut Desainer, No 3 sering Dilupakan
Apa yang Memengaruhi Pilihan Warna?
Faktor Budaya
Nilai-nilai yang ditanamkan sejak kecil, persepsi budaya tertentu, termasuk suku bangsa, agama, ras, sampai lingkungan geografis di mana kita tumbuh besar sangat berpengaruh terhadap sebuah keputusan akan warna-warna yang disukai, yang tidak disukai, yang boleh digunakan atau pantang digunakan, atau yang digunakan hanya pada kondisi tertentu dan sebagainya.
Masuk dalam faktor budaya ini adalah kelas sosial seseorang, yang merupakan paduan pekerjaan, pendidikan, penghasilan.
Faktor Sosial
Faktor berikut yang berperan penting adalah faktor sosial, di dalamnya termasuk faktor keluarga inti, kelompok yang diikuti oleh anggota keluarga, kelompok arisan, rekan kerja, teman dalam grup bermain dan sebagainya.
Yang termasuk kuat berpengaruh dalam faktor sosial ini adalah perilaku kelompok yang menjadi panutan, misalnya anak-anak dan remaja memiliki idola, kelompok olah raga, warna musik tertentu melalui media televisi.
Baca Juga: Ini Cara Menentukan Warna Aksen yang Tepat sesuai Kondisi Ruang
Faktor Pribadi
Termasuk dalam faktor pribadi ini adalah kelompok usia, jenis pekerjaan, dan gaya hidup.
Berbeda dengan kelas sosial, faktor pribadi terutama gaya hidup cukup kuat memengaruhi persepsi dan keputusan sesorang akan warna tertentu.
Orang dengan kelas sosial yang lebih rendah bisa menampilkan diri pada gaya hidup yang tinggi, dan cita rasa yang terbentuk sangat berpengaruh kepada pilihan-pilihan warna yang diambil pada lingkungan gaya hidup di mana dia berada,
Faktor Psikologis
Kenapa warna merah terasa panas, hijau dan biru mungkin terasa lebih dingin, sementara balita menyukai warna-warna dasar seperti merah, biru, kuning?
Semua terkait dengan persepsi psikologis seseorang.
Baca Juga: Tips Aplikasikan Warna Aksen pada Ruang agar Tak Merusak Harmoni
Faktor psikologis lebih terkait dengan respon terhadap lingkungan baik sosial, ekonomi, politik, budaya.
Pribadi menerima respon, belajar terhadap respon, dan menterjemahkan serta memahaminya sebagai sebuah persepsi, dan menjadi pandangan serta sikap yang tercermin.
Warna merah, bisa jadi pedas dan tajam bagi satu orang, tapi terasa romantis dan hangat bagi orang lain.
Warna oranye pepaya secara psikologis menimbulkan selera makan sementara warna-warna cokelat tanah cukup menggambarkan suasana ’kembali ke alam’ bagi kebanyakan orang.
Baca Juga: Latar Putih Dominan Jadi Solusi di Rumah Mungil, Ini Hasilnya!
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)