Follow Us

2 Cara agar Rumah Tetap Lapang Meski Penghuni dan Kebutuhan Bertambah

Johanna Erly Widyartanti - Minggu, 15 November 2020 | 09:00
Pilih perabot, desain dan ukuran sesuai kecukupan ruang dan jumlah pengguna sehingga rumah tetap lapang.
Dok. Idea

Pilih perabot, desain dan ukuran sesuai kecukupan ruang dan jumlah pengguna sehingga rumah tetap lapang.

IDEAOnline-Menemukan rumah tak selapang dan serapi dahulu.

Sering dibuat pusing ketika harus mencari tempat untuk menaruh barang yang baru dibeli.

Jika kesulitan ini sudah mampir, mulailah berpikir 2 hal pokok ini, jangan konsumtif dan ubah perilaku.

Tidak Konsumtif

Tidak konsumtif artinya, membeli barang sesuai kebutuhan dan bukan keinginan.

Beli barang-barang yang benar-benar menjadi kebutuhan, tekankan pada segi kegunaan daripada sekadar hiasan.

Dalam membeli barang sesuaikan model dan ukurannya dengan memerhatikan konsep arsitektur bangunan, luasan, dan fungsi ruang.

Pilih furnitur yang dapat mengangkat sekaligus proporsional terhadap skala ruang.

Setiap membeli furnitur pikirkan kembali siapa yang akan memakai dan membutuhkan barang itu?

Berapa orang yang ada di rumah dan berapa usianya?

Dinner set dengan 6 kursi tentu tidak tepat dibeli saat ini jika penghuni rumah hanya 2 orang.

Baca Juga: 4 Trik Jitu Simpan Barang yang Bikin Rapi dan Mudah Ditemukan

Tidak konsumtif membeli barang dan maksimalkan fungsi setiap perabot agar rumah tetap lapang.
pinterest

Tidak konsumtif membeli barang dan maksimalkan fungsi setiap perabot agar rumah tetap lapang.

Perhatikan umur pakai setiap barang dan pilih model yang dapat menjamin barang itu dapat lebih lama digunakan.

Misalnya ketika membeli boks bayi, pilihlah model yang bisa dimodifikasi mengikuti perkembangan umur sang bayi sampai beberapa waktu yang agak lama.

Jika bosan terhadap barang tertentu, gantilah barang itu dengan barang baru yang fungsinya sama. Jangan membiarkan keduanya ada dan memenuhi ruang.

Ubah Perilaku

Setelah pembelian setiap barang terseleksi dengan baik, saatnya membentuk perilaku dan kebiasaan yang baik di dalam rumah.

Tetapkan soal ketertiban dan kerapian dalam mengatur barang yang ada di rumah.

Sebagai pedoman, konsep 5R ini bisa diterapkan.

Konsep ini berasal dari filosofi negara Jepang tentang house keeping, yang banyak diterapkan di perusaan-perusahaan besar.

Konsep ini pun dapat diterapkan pada manajemen barang di rumah.

Baca Juga: Modifikasi dan Variasi Penyeimpanan di Area Tangga, Ini Inspirasinya

Disiplin jaga kerapian, mengambil dan menyimpan barang bikin rumah selalu rapi.
Dok. Idea

Disiplin jaga kerapian, mengambil dan menyimpan barang bikin rumah selalu rapi.

Detail yang ada dalam konsep 5R ini adalah sebagai berikut.

Ringkas

Isi ruang dengan perabotan yang efisien dan fungsional bahkan jika memungkinkan multifungsi. Jangan menumpuk barang yang kurang penting.

Rapi

Simpan barang menurut bentuk, ukuran, dan warna atau menurut fungsinya. Misalnya simpan buku dengan buku, perabot makan dengan perabot makan lainnya. Tujuannya agar ketika ingin menggunakan, barang-barang itu mudah dicari dan ditemukan.

Resik

Artinya apik dan nyaman dipandang dan digunakan untuk beraktivitas. Hindari perabot yang ukurannya tidak sesuai dengan tempat simpannya sehingga menyita ruang dan memperkecil ruang gerak.

Rawat

Pesan dari poin ini adalah, setiap orang harus disiplin ketika memakai barang. Ambil dan taruh kembali ke tempatnya ketika selesai memakai. Pesan lain adalah, lakukan pembersihan setiap saat agar tempat penyimpanan selalu dalam keadaan bersih sehingga terhindar dari binatang pengganggu (tikus, kecoa, rayap).

Rajin

Menyimpan barang pada tempatnya adalah kewajiban bagi setiap penghuni, bukan hanya tugas pembantu rumah tangga. Setiap penghuni rumah harus melakukan keempat hal di atas tanpa beban dan mengelola barang masing-masing dengan cermat.

Yuk menerapkan ini untuk menjaga rumah tetap lapang dan selalu rapi sehingga nyaman ditinggali.

Baca Juga: Serba-serbi Open Storage, Pengaplikasian, Bentuk, dan Jenisnya

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest