Baca Juga: Trik Mengilapkan Perabot Kayu hingga Manfaat Kaporit untuk Lumut, Ini Dia Penjelasannya!
Pemilihannya salah satunya dipengaruhioleh ketinggian turap. Bata, misalnya, sebaiknya digunakanbila ketinggian turap tidak lebih dari 2 mdari tanah.
Menurut R. Chudley dalam bukuBuilding Contruction Handbook, untukketinggian turap kurang dari 2 m, lebihekonomis bila menggunakan pasanganbata. Agar kuat, jangan lupa membuatpondasi pada bagian bawahnya.
Pasanganbata juga bisa dikombinasikan denganbeton bertulang. Caranya, pasangan ½bata digunakan sebagai penutup bagianluar turap.
Untuk turap dengan ketinggianlebih dari 6 m, hendaknya menggunakanbahan dari beton bertulang dengansistem kantilever. Hal ini bertujuanuntuk menghemat bahan beton.
Untukpembuatannya, turap seperti ini harusdilakuan penggalian tanah lebih besar. Galian tanah dipakai sebagai tempat dasarpondasi.
Yang umum dipakai sebagai strukturturap adalah pasangan batu kali yangdirekatkan dengan plesteran atau batukali yang dipasang dengan menggunakankawat kasa baja atau dikenal dengannama beronjong (gabion).
Untuk materialbatu kali, desain yang aman bila lebarpondasi atau bagian bawahnya minimalsetengah dari ketinggian turap.
Desain turap, selain memperhatikanbeberapa hal seperti yang telahdisebutkan di atas, juga harusmemperhatikan perawatannya.
Salahsatu tujuan perawatan turap adalahmenjaga supaya kadar air tanah tidaktinggi. Caranya adalah dengan membuatsaluran drainase di sekitar turap.
Salurandrainase bertujuan untuk mengalirkandan membuang air yang meresap kedalam tanah. Dengan memperhatikan beberapahal di atas, turap diharapkan memilikiusia pakai yang lama dan memberikankeamanan bagi orang yang ada disekitarnya.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork