Follow Us

Tergantung Kondisi Tanah, Ini Dia Pertimbangan Membangun Turap Agar

Fatur Rohman - Jumat, 27 November 2020 | 19:58
Turap
kompasiana

Turap

Baca Juga: Trik Mengilapkan Perabot Kayu hingga Manfaat Kaporit untuk Lumut, Ini Dia Penjelasannya!

Pemilihannya salah satunya dipengaruhi oleh ketinggian turap. Bata, misalnya, sebaiknya digunakan bila ketinggian turap tidak lebih dari 2 m dari tanah.

Menurut R. Chudley dalam buku Building Contruction Handbook, untuk ketinggian turap kurang dari 2 m, lebih ekonomis bila menggunakan pasangan bata. Agar kuat, jangan lupa membuat pondasi pada bagian bawahnya.

Pasangan bata juga bisa dikombinasikan dengan beton bertulang. Caranya, pasangan ½ bata digunakan sebagai penutup bagian luar turap.

Untuk turap dengan ketinggian lebih dari 6 m, hendaknya menggunakan bahan dari beton bertulang dengan sistem kantilever. Hal ini bertujuan untuk menghemat bahan beton.

Untuk pembuatannya, turap seperti ini harus dilakuan penggalian tanah lebih besar. Galian tanah dipakai sebagai tempat dasar pondasi.

Yang umum dipakai sebagai struktur turap adalah pasangan batu kali yang direkatkan dengan plesteran atau batu kali yang dipasang dengan menggunakan kawat kasa baja atau dikenal dengan nama beronjong (gabion).

Untuk material batu kali, desain yang aman bila lebar pondasi atau bagian bawahnya minimal setengah dari ketinggian turap.

Desain turap, selain memperhatikan beberapa hal seperti yang telah disebutkan di atas, juga harus memperhatikan perawatannya.

Salah satu tujuan perawatan turap adalah menjaga supaya kadar air tanah tidak tinggi. Caranya adalah dengan membuat saluran drainase di sekitar turap.

Saluran drainase bertujuan untuk mengalirkan dan membuang air yang meresap ke dalam tanah. Dengan memperhatikan beberapa hal di atas, turap diharapkan memiliki usia pakai yang lama dan memberikan keamanan bagi orang yang ada di sekitarnya.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

Halaman Selanjutnya

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest