Follow Us

Tergantung Kondisi Tanah, Ini Dia Pertimbangan Membangun Turap Agar

Fatur Rohman - Jumat, 27 November 2020 | 19:58
Turap
kompasiana

Turap

IDEAonline –Turap (retaining wall) atau ada yang menyebutnya talud, merupakan struktur dinding penahan tanah yang berfungsi untuk menerima dan menahan beban tanah serta mengurangi terjadinya pergerakan tanah yang tidak stabil.

Adanya material timbunan dan kondisi tanah yang labil (seperti kandungan air tanah naik) menyebabkan beban tanah bertambah.

Baca Juga: Gagal Maning, Sule Kecewa Lantaran Anak Bungsunya Kacaukan Rencana Malam Jumat Bersama Natalie Holscher, Demi Anak?

Baca Juga: Bisa Sambil Buka Youtube, Simak Deretan Olahgara yang Bisa Dilakukan di Dalam Hunian

Beban yang bertambah ini mengakibatkan terjadinya geseran butiran tanah, yang lama kelamaan bisa menyebabkan longsor.

Agar turap bisa menahan beban, struktur turap harus diperhitungkan dengan seksama. Dalam perencanaannya, dimensi strukturnya harus memperhatikan desain dan bahan materialnya.

Yang Mempengaruhi Dimensinya

Dilansir dari Tabloid RUMAH edisi 75, Struktur turap yang kurang baik dapat menyebabkan kegagalan struktur.

Menurut Rita Laksmitasri R., ST, MT, (dosen luar biasa Fakultas Teknik Universitas Trisakti), perencanaan dimensi struktur turap sebaiknya dilakukan setelah mengetahui karakteristik tanahnya terlebih dahulu.

Caranya adalah dengan melakukan penyelidikan tanah dan tes laboratorium.

Dengan pengujian itu di antaranya bisa didapatkan nilai kandungan air tanah, ketinggian air tanah, dan struktur lapisan tanahnya.

Kandungan air tanah bisa mengganggu kestabilan pondasi turap bila jumlahnya berlebih, terutama pada saat musim hujan.

Air hujan yang meresap ke dalam tanah bisa menambah volume air tanah.

Baca Juga: Memanfaatkan Pintu Pivot jadi Rak Pajang Unik, Ini Inspirasinya!

Baca Juga: Hati-hati Terlena dengan Sistem Work From Home, Faktanya Ini yang Didapat Tubuh Saat Bekerja di Atas Kasur

Penambahan ini bisa menyebabkan melemahnya kekuatan tanah untuk menopang pondasi. Namun, untuk luasan turap yang tidak terlalu besar, hal ini tidak perlu dilakukan.

Yang terpenting adalah Anda harus memperhatikan ketinggian tanah dan fungsi lahan tanah yang berada di atas turap.

Bila nantinya akan ada bangunan maka dimensi turap harus didesain agar bisa menahan beban tanah dan beban bangunan di atasnya.

Ketinggian tanah pada bagian atas turap juga mempengaruhi dimensi turap. Semakin tinggi turap maka dimensi pondasi atau dimensi turap harus diperbesar.

Ragam Materialnya

Dalam ilmu teknik, dimensi struktur turap dihitung berdasarkan rumus empiris dengan mempertimbangkan faktor kondisi tanah.

Di samping itu, dimensinya juga mempertimbangkan bahan material yang akan digunakan. Beda bahan, dimensi dan desainnya juga akan berbeda pula.

Pada dasarnya ada beberapa bahan material yang digunakan sebagai struktur turap, seperti bata, batu kali, beton (baik yang memakai tulangan maupun tidak), kayu, atau campuran antara pasangan bata dengan beton bertulang.

Baca Juga: Trik Mengilapkan Perabot Kayu hingga Manfaat Kaporit untuk Lumut, Ini Dia Penjelasannya!

Pemilihannya salah satunya dipengaruhi oleh ketinggian turap. Bata, misalnya, sebaiknya digunakan bila ketinggian turap tidak lebih dari 2 m dari tanah.

Menurut R. Chudley dalam buku Building Contruction Handbook, untuk ketinggian turap kurang dari 2 m, lebih ekonomis bila menggunakan pasangan bata. Agar kuat, jangan lupa membuat pondasi pada bagian bawahnya.

Pasangan bata juga bisa dikombinasikan dengan beton bertulang. Caranya, pasangan ½ bata digunakan sebagai penutup bagian luar turap.

Untuk turap dengan ketinggian lebih dari 6 m, hendaknya menggunakan bahan dari beton bertulang dengan sistem kantilever. Hal ini bertujuan untuk menghemat bahan beton.

Untuk pembuatannya, turap seperti ini harus dilakuan penggalian tanah lebih besar. Galian tanah dipakai sebagai tempat dasar pondasi.

Yang umum dipakai sebagai struktur turap adalah pasangan batu kali yang direkatkan dengan plesteran atau batu kali yang dipasang dengan menggunakan kawat kasa baja atau dikenal dengan nama beronjong (gabion).

Untuk material batu kali, desain yang aman bila lebar pondasi atau bagian bawahnya minimal setengah dari ketinggian turap.

Desain turap, selain memperhatikan beberapa hal seperti yang telah disebutkan di atas, juga harus memperhatikan perawatannya.

Salah satu tujuan perawatan turap adalah menjaga supaya kadar air tanah tidak tinggi. Caranya adalah dengan membuat saluran drainase di sekitar turap.

Saluran drainase bertujuan untuk mengalirkan dan membuang air yang meresap ke dalam tanah. Dengan memperhatikan beberapa hal di atas, turap diharapkan memiliki usia pakai yang lama dan memberikan keamanan bagi orang yang ada di sekitarnya.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest