IDEAOnlne-Memasuki fase adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal, berbagai aktivitas kini dapat kembali dilakukan di luar rumah dengan protokol kesehatan tertentu.
Meski demikian, masyarakat disarankan untuk tetap berada di rumah.
Pasalnya, pandemi Covid-19 belum berakhir sepenuhnya.
Hal itu tampak dari sebagian institusi pemerintah dan perusahaan masih menerapkan kebijakan work from home (WFH) bagi para pekerjanya.
Sekolah-sekolah di kawasan yang ada di zona merah pandemi juga masih menerapkan kegiatan belajar mengajar secara daring.
Situasi tersebut membuat sebagian besar orang menghabiskan waktu di rumah, termasuk anak-anak.
Terus-terusan berada di rumah tentu akan menimbulkan rasa bosan bagi anak.
Selain itu, aktivitas fisik anak-anak pun relatif berkurang.
Apalagi, anak-anak zaman sekarang lebih betah duduk berlama-lama dengan gadget ketimbang bermain dan melakukan aktivitas fisik.
Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang terbit sebelum pandemi, seperti diberitakan Kompas.com (26/11/2019), menunjukkan bahwa sekitar 81 persen anak dan remaja tidak melakukan aktivitas fisik skala sedang sampai berat setiap hari.
Selama pandemi, angka itu bisa saja bertambah.