Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Lorong dan Tangga, Eksplorasi Area Sirkulasi Ini agar Optimal dan Aman

Johanna Erly Widyartanti - Kamis, 19 November 2020 | 09:00
Ilustrasi area lorong.

Ilustrasi area lorong.

IDEAOnline-Jangan sepelekan area peralihan seperti lorong atau tangga.

Dengan olah lantai yang cermat, kedua area ini pun dapat tampil lebih optimal.

Ketika ada pertanyaan tentang tempat favorit di rumah, beberapa orang umumnya menjawab kamar tidur atau ruang keluarga tempat mereka menghabiskan sebagian besar waktu.

Meski tangga dan lorong mungkin tak pernah menjadi jawaban populer atas pertanyaan itu, bukan berarti 2 area penting ini bisa dilupakan begitu saja.

Area Lorong

Lorong merupakan sirkulasi atau area pergerakan manusia yang berfungsi menghubungkan satu ruang dengan ruang lainnya.

Karena fungsinya hanya untuk dilewati, seringkali faktor estetika tidak menjadi prioritas utama di zona ini, sehingga lorong tampil polos dan menjadi area yang membosankan di rumah.

Bahkan, tak jarang, lorong menjadi tempat yang menakutkan karena kurangnya cahaya yang masuk.

Demi kenyamanan pemilik rumah, lorong idealnya memiliki lebar minimal 90cm agar cukup dilewati kursi roda dan dua orang yang berpapasan.

Baca Juga: Mengenal Desain Ideal Ramp, Pengganti Tangga yang Punya Kelebihan Ini

Ilustrasi area tangga.

Ilustrasi area tangga.

Dengan lebar yang tidak seberapa itu, pemilik rumah harus lebih terampil agar lorong tampil hidup.

Pengolahan pola maupun warna lantai merupakan salah satu kunci utama.

Pola bergaris pada parket yang dipasang secara horizontal dapat dimanfaatkan untuk memberi kesan lebih lebar pada lorong.

Jika kamu menghendaki pola yang dipasang berjarak seperti spotter, sebaiknya pilih yang tidak terlalu ramai untuk menghindari kesan sumpek pada lantai.

Selain itu, warna-warna terang dan cerah juga dapat dijadikan pilihan untuk melapisi lantai lorong agar area ini terlihat lebih ceria.

Area Tangga

Tangga memegang peranan penting sebagai area penghubung di rumah bertingkat.

Namun jika terpeleset di area ini, cedera yang menanti pun cukup serius bagi manusia.

Oleh karena itu sebaiknya setiap anak tangga dilengkapi stepnosing atau antislip berupa permukaan bergelombang di ujung pijakan.

Baca Juga: Agar Tangga Aman untuk Anak, Desain sesuai Detail Berikut Ini

Ilustrasi material dengan antiselip pada lantai.

Ilustrasi material dengan antiselip pada lantai.

Pertimbangan lain yang tak kalah penting adalah tekstur penutup lantai yang digunakan.

Material yang terlalu licin berpotensi menyebabkan si pengguna tangga terpeleset dan jatuh terguling di tangga.

Namun di sisi lain, permukaan yang terlalu kasar justru membuat tangga lebih sulit dibersihkan.

Ujungujungnya, lantai yang kasar pun berpotensi menyebabkan kecelakaan karena si pengguna kurang konsentrasi ketika terlalu sibuk menyikat atau menyapu tangga.

Wilayah bordes atau area istirahat juga dapat dieksplorasi lebih dalam agar tangga terlihat bernyawa.

Jika anak tangga berwarna polos, aplikasikan penutup lantai dengan motif yang berbeda pada bordes agar tangga terlihat nyentrik.

Jika tidak mau repot, cukup gelar karpet dengan motif menarik di bagian bordes.

Baca Juga: Ide Kreatif Menyulap Tampilan Tangga, Optimalkan setiap Elemen!

#BerbagiIDEA

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular