Follow Us

Bagaimana Sebetulnya Gejala Covid-19? Tujuh Gejala Khas Covid-19 Tingkat Ringan hingga Sedang

Kontributor 01 - Selasa, 01 Desember 2020 | 12:00
Ilustrasi diare.
wartakota

Ilustrasi diare.

Sebagai kelompok pembanding, kedua ilmuwan melakukan penelitian dan pemeriksaan darah terhadap 98 orang yang sehat.

Baca Juga: Batuk Tak Selalu Gejala Covid-19, Bagaimana Membedakannya?

Partikel virus corona Sars-CoV-2 di sel manusia.(
Kompas.com

Partikel virus corona Sars-CoV-2 di sel manusia.(

Tujuh Kelompok Gejala Covid-19

Berdasarkan data yang diperoleh, para periset menarik kesimpulan ada beragam tanda yang kemudian diklasifikasi dalam tujuh kelompok gejala Covid-19.

  • Gejala seperti flu, ditandai dengan demam, meriang, kelelahan dan batuk-batuk.
  • Gejala pilek, ditandai dengan hidung tersumbat atau meler, bersin-bersin, dan tenggrokan kering.
  • Sakit persendian dan otot.
  • Radang selaput mata dan selaput lendir.
  • Masalah pada paru-paru, ditandai dengan peradangan atau sulit bernapas.
  • Masalah saluran pencernaan, ditandai dengan diare, mual atau sakit kepala.
  • Hilangnya indera penciuman dan pengecapan serta gejala lainnya.
"Pada kelompok terakhir, kami bisa menegakkan diagnosis, kehilangan indera penciuman dan pengecap kebanyakan melanda pasien dengan sistem imunitas muda," ujar kepala tim peneliti Winfried Pickl dalam wawancara dengan DW.

Sistem imunitas muda tidak berdasarkan umur pasien.

Namun, diukur dari jumlah sel kekebalan tubuh atau T-Lymphocite dari jaringan thymus.

“Dengan itu, kami bisa dengan tegas menarik batasan sistemik, misalnya antara kelompok satu sampai tiga dengan kelompok enam dan tujuh, berdasarkan jenis proses pada organ yang khas dari infeksi primer Covid-19," ujar Pickl lebih lanjut.

Akan tetapi, hal ini tidak berarti bahwa kasus tumpang tindih gejala antar kelompok juga tidak bisa terjadi.

Walau begitu ditunjukkan, terdapat korelasi antara masing-masing kelompok yang berbeda dengan parameter kekebalan konkrit.

Misalnya proses sakit dengan demam tinggi pada pasien Covid-19, berkorelasi dengan memori kekebalan tubuh, dan ini menjadi indikasi tegas adanya sebuah imunitas jangka panjang.

Source : kompas

Editor : iDEA

Latest