Follow Us

Investasi Properti di Masa Resesi, Apa Kiat dan Keuntungannya?

Kontributor 01 - Sabtu, 05 Desember 2020 | 16:14
Ilustrasi investasi properti.
kompas.com

Ilustrasi investasi properti.

IDEAOnline-Perekonomian Indonesia pada kuartal IV 2020 diprediksi masih terkontraksi.

Meski begitu, tanda-tanda perbaikan sudah mulai ditunjukkan pada periode ini.

Pengamat ekonomi Indef Bhima Yudhistira Adhinegara melalui Kompas.com, Kamis (5/11/2020) memproyeksikan perekonomian pada kuartal IV 2020 masih akan minus di kisaran 1,5 persen sampai tiga persen.

Angka tersebut lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada dua kuartal sebelumnya.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi ekonomi hingga minus 5,32 persen pada kuartal II dan minus 3,49 persen pada kuartal III.

Proyeksi ekonom Indef tersebut diamini oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Kendati masih minus, ia mengatakan, kuartal IV 2020 menjadi masa pemulihan bagi perekonomian Indonesia yang sempat dipukul telak pada kuartal II dan berlanjut ke kuartal III, sebagaimana diberitakan Kontan.id, Minggu (8/11/2020).

Salah satu penyebab perlambatan ekonomi ini adalah penurunan daya beli masyarakat akibat pandemi.

Hal ini cukup beralasan. Saat situasi ekonomi tak menentu, seperti resesi, biasanya orang akan cenderung menahan pembelanjaan untuk berjaga-jaga bila ada kebutuhan mendesak.

Akan tetapi, beberapa ekonom dan pakar keuangan justru menyarankan sebaliknya.

Menghimpun berbagai sumber, ada beberapa strategi keuangan yang perlu dilakukan saat resesi melanda.

Pertama, mengubah prioritas belanja alias terfokus hanya pada kebutuhan primer.

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Latest