IDEAOnline-Saat selesai membangun atau renovasi rumah, haruskah melibatkan arsitek atau desainer interior lagi untuk menata interior rumah?
Bagaimana jika tak ada cadangan dana untuk menggunakan jasa mereka?
Jangan takut! Kamu bisa melakukannya sendiri.
Tak perlu ragu akan kemampuan dan merasa tak paham tentang keindahan ruang.
Prima Haris, arsitek dan desainer interior mengungkapkan bahwa rasa keindahan itu sudah dimiliki oleh setiap orang namun tak banyak orang yang menyadarinya.
Aneka literatur dan buku interior serta pengalaman sehari-hari menunjukkan bahwa banyak orang dapat merasakan sebuah rasa keindahan yang terwujud dalam sebuah karya desain.
Mereka dapat merasakan sebuah estetika yang dikemas dan diwujudkan dalam desain yang cantik.
Baca Juga: Cara Menyimpan Estetik di Ruang Sempit, Temukan yang Tak Biasa!
Selain melalui berbagai literatur, diperlukan cara dan panduan untuk menggali rasa keindahan itu, mengapresiasi, dan mewujudkannya dalam wujud karya yang kaya akan seni dan keindahan.
Begini prosesnya!
1.Pemahaman Akan Ruang
Dasar semua apresiasi di atas dimulai dari mata.
Kemampuan mata manusia untuk mengenali rupa tiga dimensi dalam desain interior sering disebut sebagai “ruang”.
Ruang adalah sebuah rupa tiga dimensi.
Di dalam ruang, selain pemahaman akan bidang atau luas, manusia mampu mengenali “kedalaman”. Kemampuan manusia memahami “kedalaman” ini akan memberi arti kepada pengisian volume, yang dalam bahasa sehari-hari kita kenal dengan: besar-kecil; sempitlega; atau megah-sesak.
2.Kenali Elemen Pembentuk Ruang
Ada elemen dasar pembentuk ruang yaitu: lantai, dinding, dan langit-langit atau plafon.
Ketiga elemen ini dapat diolah dan dieksplor untuk menciptakan sebuah estetika desain.
Di samping ketiga elemen di atas, ada furnitur atau perabot.
Elemen ini memiliki peran sebagai pemberi makna dan identitas pada sebuah ruang.
Baca Juga: Cara Praktis Makeover Hunian Sewa, Mudah Dibongkar Saat Harus Pindah
Tanpa hadirnya furnitur, kamu tidak akan bisa mengidentifikasi sebuah ruang apakah itu ruang tidur atau ruang makan misalnya.
Elemen yang terakhir adalah yang disebut sebagai elemen estetis.
Dalam bahasa sehari-hari elemen ini bisa disebut sebagai pernik-pernik atau eksesori rumah.
Elemen ini akan “menghidupkan” rumah karena di sana ada sentuhan pribadi sang pemilik rumah.
3.Ciptakan Kesan
Beri kesan di setiap ruang dengan permainan material, bentuk, dan warna sesuai seleramu.
Baca Juga: Terkait Masa Lalu, Vintage dan Retro itu Tak Sama, Ini Kata Desainer
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)