IDEAonline - Rumah bergaya klasik nan mewah tak lengkap tanpa lampu ini.
Siapa sangka, idenya datang dari kumpulan gantungan lilin yang murah.
Jika diterjemahkan bebas ke dalam bahasa Indonesia, chandelier memang berarti tempat lilin.
Dilansir dari tabloid Rumah 209, sejak abad pertengahan (500—1500 SM), sebutan chandelier lebih merujuk kepada jenis lampu gantung bercabang yang terdiri atas sekumpulan lampu yang berjumlah lusinan.
Istilah chandelier sendiri berasal dari bahasa latin candelbrum yang berarti tempat lilin, yang kemudian disebut chandelabre oleh bangsa Perancis pada abad ke-10.
Baru pada abad ke-14, bangsa Inggris menggunakan istilah chandelier, yang juga merupakan ejaan baru bahasa Perancis pada abad ke-12.
Metamorfosis Bentuk
Jangan membayangkan desain lampu rumit dengan ukuran besar! Bentuk chandelier awal sangat sederhana.
Ia terbuat dari 2 bilah kayu yang dipaku menyilang sehingga berbentuk salib.
Di atas kayu inilah lusinan lilin sebagai penerang diletakkan.