Arun Swaminath, kepala divisi gastroenterologi di Lenox Hill Hospital, New York City.
Pertanyaan kritisnya adalah, apakah perubahan ini unik untuk Covid-19 atau biasanya terlihat pada pasien yang sakit, yang mungkin dirawat di rumah sakit karena penyakit terkait non-Covid?
“Beberapa data yang dipublikasikan lebih awal, di antara populasi dengan mikrobioma usus yang berubah, seperti pasien dengan penyakit radang usus yang terinfeksi Covid-19, tidak mengalami hasil yang lebih buruk dibandingkan dengan populasi umum," kata Swaminath.
"Namun, apa yang dilakukan Ng dapat membantu kami mengidentifikasi mereka yang belum pulih dari infeksi Covid-19, menggunakan pengujian keanekaragaman hayati tinja," tambahnya. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bakteri di Usus Pengaruhi Keparahan Covid-19 dan Risiko Long Covid
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)