Pada saat sistem transportasi mulai bergantung pada kereta api, Dunton yang terpencil kembali harus berhadapan dengan perjuangan yang lebih berat.
Baca Juga: Pengin Bikin Airbnb dengan Tema Khusus Penjara? Beli Saja Rumah yang Dijual Rp5,16 Milyar Ini
“Puncaknya, ada sekitar 500 orang yang awalnya tinggal di lembah, ketika kereta masuk, orang-orang mulai meninggalkannya dan bergerak lebih dekat ke kereta,” kata dia.
Pada 1919, rumah-rumah kayu yang mereka bangun di sepanjang Sungai Dolores Barat mulai ditinggalkan.
Beberapa tahun berikutnya, Dunton beralih fungsi dari kota pertambangan menjadi lokasi peternakan sapi.
Pada 1970-an hingga 1980-an, lokasi tersebut cukup popular dikunjungi para pelancong.
Dunton kemudian dibeli oleh pemiliknya saat ini, Christoph Henkel, pada 1990-an.
Ia kemudian memutuskan untuk melestarikan rumah-rumah yang telah dibangun menjadi tempat hiburan, menciptakan sebuah resor mewah sekaligus melestarikan nilai-nilai kebudayaannya.
“Semua kabin dinamai dengan nama penambang yang membangunnya, memiliki karakter orang yang tinggal di dalamnya atau tujuan penggunaannya,” ujarnya.
Renovasi
Proyek renovasi menjadi sebuah proses paling rumit.