Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Resor Mewah dengan Rekam Jejak Bekas "Kota Hantu",  begini Kisahnya!

Kontributor 01 - Rabu, 10 Februari 2021 | 11:00
Ruang spa di Dunton Hot Springs, resor mewah bekas kota hantu.
Kompas.com

Ruang spa di Dunton Hot Springs, resor mewah bekas kota hantu.

IDEAOnline-Menemukan tempat sanctuary di sebuah resor mewah yang memiiliki rekam jejak bekas “Kota Hantu”, rasanya seperti apa ya?

Kota hantu bagi sebagian kita mungkin tidak terdengar sebagai destinasi menarik untuk melarikan diri dari penatnya kesibukan dan rutinitas sehari-hari.

Namun, sebuah lokasi yang berada di pegunungan barat daya Colorado, Amerika Serikat, kini telah berubah dari kota hantu menjadi resor mewah.

Pada tahun 1880-an, kawasan yang disebut Dunton itu dipenuhi dengan wisma-wisma sebagai tempat tinggal sementara bagi para penambang emas dan perak.

Akan tetapi pada 1919, sebagian besar dari kawasan tersebut mulai ditinggalkan.

Kini, Dunton disulap menjadi resor mewah bertajuk Dunton Hot Springs yang menawarkan lokasi pelarian yang nyaman dari tekanan kehidupan modern.

Sejarah Dunton dipilih sebagai lokasi pertambangan oleh para penambang karena memiliki kondisi geologi yang khusus.

“Karena di sini ada sumber air panas alami yang diyakini menjadi salah satu indikasi sebagai bahwa di dalamnya terdapat mineral yang baik di dalam tanah,” kata Direktur Pemasaran Dunton Hot Springs Christina Rossi seperti dilansir CNN.

Kini, setelah 100 tahun berselang, sumber air panas itu tetap menjadi bagian terpenting dari pengalaman menginap di Dunton, yang sekarang telah menjadi sebuah spa mewah.

Menurut dia, ketika Dunton dulu ditinggalkan, para penambang merasa kesulitan untuk mengangkut hasil tambang lantaran lokasinya yang cukup jauh dan terpencil.

“Kota ini berjuang dalam keterisoliran,” jelas dia.

Pada saat sistem transportasi mulai bergantung pada kereta api, Dunton yang terpencil kembali harus berhadapan dengan perjuangan yang lebih berat.

Baca Juga: Pengin Bikin Airbnb dengan Tema Khusus Penjara? Beli Saja Rumah yang Dijual Rp5,16 Milyar Ini

Dunton Hot Springs.
Kompas.com

Dunton Hot Springs.

“Puncaknya, ada sekitar 500 orang yang awalnya tinggal di lembah, ketika kereta masuk, orang-orang mulai meninggalkannya dan bergerak lebih dekat ke kereta,” kata dia.

Pada 1919, rumah-rumah kayu yang mereka bangun di sepanjang Sungai Dolores Barat mulai ditinggalkan.

Beberapa tahun berikutnya, Dunton beralih fungsi dari kota pertambangan menjadi lokasi peternakan sapi.

Pada 1970-an hingga 1980-an, lokasi tersebut cukup popular dikunjungi para pelancong.

Dunton kemudian dibeli oleh pemiliknya saat ini, Christoph Henkel, pada 1990-an.

Ia kemudian memutuskan untuk melestarikan rumah-rumah yang telah dibangun menjadi tempat hiburan, menciptakan sebuah resor mewah sekaligus melestarikan nilai-nilai kebudayaannya.

“Semua kabin dinamai dengan nama penambang yang membangunnya, memiliki karakter orang yang tinggal di dalamnya atau tujuan penggunaannya,” ujarnya.

Renovasi

Proyek renovasi menjadi sebuah proses paling rumit.

Bangunan berusia lebih dari satu abad itu sudah banyak yang bobrok dan sebagian besar hancur berantakan.

“Banyak bangunan yang harus dipisahkan, kayu-kayu dinomori, kemudian disatukan kembali seperti sebuah teka-teki,” papar Rossi.

Salah satu keunikan yang ditawarkan Dunton kepada setiap tamunya yakni mereka akan berjalan mundur ketika menginap di sana.

“Ketika memasuki Bath House di mana kolam air panas besar berada, Anda akan menemukan graffiti arang dari pengunjung lama yang berasal dari akhir 1.800-an dan awal 1900-an,” kata dia.

Baca Juga: Dibayar Rp 270 Juta Jika Berani Masuk, Begini Nampak Rumah Hantu Terseram di Dunia!

Dunton Hot Springs.
Kompas.com

Dunton Hot Springs.

Beberapa figur terkenal diketahui pernah menginap di sini, seperti Butch Cassidy.

“Dia bersembunyi di Dunton dalam perjalanan ke tempat persembunyiannya setelah merampok bank pertamanya di atas gunung Telluride,” terang Rossi.

Hampir sebagian besar bangunan yang ada telah dipindahkan dari lokasi aslinya.

Hal ini untuk menciptakan sebuah komunitas yang lebih kompak sehingga jarak antara satu resor ke resor lainnya dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki.

Bagian luar kabin mungkin merupakan rekreasi sempurna dari masa lalu, tetapi telah dilengkapi dengan fasilitas baru yang lebih modern.

Selain itu, tidak terdapat kamar mandi di luar ruangan. “

Semuanya dimodernisasi,” ujarnya.

Saat ini, terdapat 12 penginapan kayu yang berdiri di atas lahan seluas 80,9 hektar.

Namun resor ini sendiri memiliki area seluas 647,4 hektar yang dinikmati oleh para tamu.

Pengelola menawarkan berbagai macam kegiatan menarik seperti pemandu, memancing, hingga menunggang kuda.

Adapun biaya menginap di sini bervariasi.

Mulai dari 630 dollar AS per malam untuk Echo Cabin pada saat musim sepi, hingga 2.100 dollar AS per malam untuk kabin paling megah seperti Potter House, Cabin Well House dan Vertical Log saat musim panas atau musim gugur.

Rossi menambahkan, Dunton tak hanya ingin memberikan semangat komunitas kepada setiap pengunjungnya, tetapi juga memberikan pengalaman ‘melarikan diri’ yang menyenangkan dari rutinitas sehari-hari.

“Kami berharap mereka merasa seperti mengunjungi teman-teman yang luar biasa, sangat menarik di lokasi yang luar biasa indah,” tutup dia. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Siapa Kira Bekas "Kota Hantu" Ini Jadi Resor Mewah

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Source : kompas

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular