Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Satu Lagi yang Harus Diwaspadai pada Pasien Covid-19, D-dimer, Penanda Pengentalan Darah

Kontributor 01 - Minggu, 14 Februari 2021 | 12:15
Ilustrasi pasien Covid-19.
Kompas.com

Ilustrasi pasien Covid-19.

IDEAOnline-Belakangan istilah D-dimer banyak dikaitkan dengan pasien Covid-19.

Hal ini pun disinggung Dahlan Iskan dalam tulisannya di situs disway.id.

Dahlan Iskan yang seorang penyintas Covid-19 mengaku saat terinfeksi Covid-19 Januari lalu, tingkat D-dimer dalam darahnya mencapai angka 2.600.

"Saya bersyukur tim dokter memasukkan D-dimer ke dalam daftar yang harus dicek. Lalu ketahuanlah angka 2.600 tersebut. Kelewat tinggi. Normalnya, maksimum 500," tulis Dahlan Iskan.

Dahlan juga menceritakan tentang seorang pasien Covid-19 di Semarang yang meninggal dunia setelah 10 hari dinyatakan negatif Covid-19.

Sehari setelah dinyatakan negatif Covid-19, pasien bernama Santoso itu sulit bernapas.

Dia harus dimasukkan ke ICU non-Covid hingga dipasang ventilator.

"Setelah diperiksa, D-dimer Santoso ternyata di level 6.000. Santoso tidak pernah keluar dari ICU sampai meninggal dunia tanggal 1 Januari," tulis mantan Menteri BUMN itu.

Lantas, apa sebenarnya D-dimer dan dampaknya pada pasien Covid-19?

Mengenal D-dimer

Dilansir dari Kompas.com, menurut dr Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp.PD-Kpsi (dokter Koko), di dalam tubuh kita ada fragmen protein yang dapat membantu pembekuan darah.

Source : kompas

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular