IDEAonline -Baru-baru ini, Dian pelangi membagikan kondisi rumahnya yang kebanjiran. Tak main-main air yang masukmencapai pinggang orang dewasa.
Baca Juga: Bukan Karena Masker, Ini Penyebab Kulit Jadi Sensitif Saat Pandemi
Dilansir dari Grid.id (21/02/2021), video unggahannya sempat mendapatkan perhatian publik."Nungguin perahu karet nggak dateng-dateng akhirnya nekat ke jalan raya sendiri."
"Mobil udah di jalan raya langsung ngungsi ke rumah abang," tulis Dian Pelangi dalam instagram storynya yang diunggah ulang oleh akun gosip Lambe Turah.Dian dan bayinya yang digendong sang suami, Sandy Nasution terlihat berusaha mengevakuasi diri untuk keluar dari rumahnya.
"#evakuasirumi," lanjutnya.
Dalam video yang dibagikannya, terdengar Dian Pelangi ketakutan saat melewati banjir.
Ia juga mengaku bahwa dirinya phobia perairan luas atau thalassophobia."Bundi heboh thalassophobia," ujarnya.Meski terdengar panik, sang suami mencoba untuk membuat tenang Dian Pelangi."It's ok, engga apa-apa. Aku di sini enggak apa-apa," kata Sandy Nasution.Menurut informasi, Dian dan anaknya akan dibawa mengungsi ke rumah sang suami di kawasan Bintaro, Tangerang.
Mengenalthalassophobia
Dalam video yang dibagikannya, terdengar Dian Pelangi ketakutan saat melewati banjir.
Ia juga mengaku bahwa dirinya phobia perairan luas atau thalassophobia.
Adapun thalassophobia adalah fobia terhadap laut atau samudra.
Rasa takut ini terfokus pada bentuk laut yang luas dan dalam.
Hal tersebut dilihat oleh mereka sebagai tempat yang berbahaya dan menyeramkan.
DilansirdariKompas.com, ada beragam alasan yang menyebabkan seseorang mengalami ketakutan terhadap laut atau samudra.
Paparan stimulus yang menyebabkan respons ketakutan dapat memicu perkembangan dari sebuah fobia.
Stimulus tersebut dapat berupa peristiwa traumatis seperti hampir tenggelam atau menyaksikan serangan hiu di lautan.
Jenis fobia ini disebut sebagai fobia pengalaman.
Namun demikian, fobia juga bisa berkembang tanpa adanya pengalaman atau trauma tertentu.
Berikut adalah contoh penyebab lain dari fobia tersebut:
Baca Juga: Ngumpet di Kolong Kasur, Gading Marteen Ternyata Pernah Backstreet
- Faktor genetik: Memiliki kerabat yang takut akan laut dapat meningkatkan risiko untuk terkena thalassophobia.
- Faktor lingkungan: Mendengar peristiwa traumatis, seperti tenggelam atau serangan di laut.
- Faktor perkembangan: Jika area respons ketakutan di otak belum berkembang dengan baik, fobia akan lebih mudah terjadi.
Melansir Verywellmind, fobia dapat memicu gejala fisik dan emosional dari ketakutan dan kekhawatiran.
Beberapa gejala fisik umum yang dialami oleh penderita thalassophobia antara lain adalah:
- Pusing
- Sakit kepala ringan
- Mual
- Jantung berdebar kencang
- Napas cepat
- Sesak napas
- Berkeringat
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi fobia laut.
Baca Juga: Bukan Karena Masker, Ini Penyebab Kulit Jadi Sensitif Saat Pandemi
Langkah yang disebut paling efektif adalah melalui terapi psikologis.
Jenis terapi yang paling disarankan adalah terapi perilaku kognitif.
Terapi tersebut bertujuan untuk mengubah pola pikir dan respons penderita thalasophobia yang tadinya negatif terhadap laut menjadi positif dan realistis.
Jika terapi dilakukan dengan rutin, maka ketakutan penderita thalassophobia terhadap laut dapat hilang total.
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)