Jika kebanyakan masjid pada masa itu berbentuk persegi dan memiliki bukaan-bukaan besar tanpa daun pintu dan jendela, Istiqlal didominasi dinding vertikal dan horizontal dalam ukuran masif.
"Sehingga mengubah bentuk masjid menjadi sebuah bentuk yang baru, berbeda dengan desain masjid sebelumnya," tulis Rahil Muhammad Hasbi dan Wibisono Bagus Nimpuno dalam jurnal Pengaruh Arsitektur Modern Pada Desain Masjid Istiqlal.
Jurnal tersebut menegaskan bahwa Istiqlal mengusung gaya arsitektur modern.
Ini berbeda dari desain masjid yang jamak berkembang saat itu, yang mengusung gaya arsitektur Timur Tengah.
Masjid ini terlihat berbeda dan menonjol dengan bentuk penggabungan dari garis-garis vertikal dan horizontal untuk bukaan.
"Penggabungan antara tinggi dan jarak antar garis, serta penggunaan warna putih gading membuat kesan seperti dinding besar dan monumental," tulis jurnal tersebut.
Lebih lanjut, Rahil dan Wibisono mengatakan bahwa skala yang monumental, kesan berat, besar, dan kokoh yang ada pada Istiqlal merupakan ciri khas dari arsitektur modern dengan aliran blutalism.
"Desain Masjid Istiqlal berusaha menghindari referensi dari masa lalu dan memperlihatkan semangat pada zamannya," tegas kesimpulan dalam jurnal tersebut. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Masjid Istiqlal yang Mendobrak Desain Tradisional di Masanya
#BerbagiIDEA