IDEAonline - Terhitung sejak Maret 2020, sudah satu tahun wabah Covid-19 melanda Indonesia. Hingga saat ini kurva penularan belum juga landai. Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 pun masih terus bertambah setiap harinya.
Menyikapi kondisi tersebut berbagai upaya pun dilakukan, baik oleh pemerintah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan ahli-ahli kesehatan.
Salah satu upaya yang sempat ramai dibicarakan oleh pemerintah adalah menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok.
Sebagai informasi, herd immunity merupakan kondisi saat sebagian populasi di suatu area telah mengembangkan kekebalan terhadap penyakit tertentu yang tengah mewabah. Dengan demikian, penyakit tersebut jadi sulit menyebar dan menginfeksi.
Menciptakan herd immunity buatan melalui vaksinasi dinilai menjadi solusi yang jauh lebih aman dan etis untuk dilakukan.
Vaksin merupakan partikel atau komponen virus yang telah dilemahkan atau dihilangkan potensinya dengan cara sedemikian rupa. Vaksin dapat merangsang pembentukan antibodi tanpa terinfeksi penyakit.
Pemerintah kini tengah menjalankan program vaksinasi Covid-19 untuk menghentikan penularan virus tersebut.
Dilansir kompas.com, Sebelum mengikuti vaksinasi, patut diketahui bahwa vaksin Covid-19 juga dapat menimbulkan efek samping.
Efek samping yang timbul biasanya berupa demam ringan, kelelahan, sakit kepala, dan nyeri otot.
Efek samping tersebut merupakan respon tubuh ketika vaksin sedang menjalankan tugasnya untuk meningkatkan sistem imunitas IDEA lovers.
Namun mengutip laporan Cleveland Clinic, vaksin Covid-19 ternyata bisa menimbulkan efek yang disebut dengan "covid arm".