2. Pilih jenis tanah berpasir.
Ada beberapa kondisi yang menjadi catatan penting, bahwa sumur resapan sebaiknya dibangun di tanah berpasir.
Sedangkan tanah lempung atau liat, justru memiliki daya serap yang lama, jadi tidak disarankan untuk membangun sumur resapan di sini.
Jika dibangun di atas tanah lempung atau liat, fungsi sumur tanah hanya sebatas menampung air dengan volume sebesar lubang yang digali tanpa menghasilkan daya serap.
Namun, jika tanah yang digali mengandung air sebaiknya tidak digunakan sebagai sumur resapan.
Sebaliknya, jika dibangun di tanah berpasir dengan lokasi lebih rendah akan lebih bermanfaat dan bisa menyebarkan air.
Catatan-catatan ini perlu diperhatikan mengingat setiap lokasi memiliki struktur tanah berbeda.
Ada lokasi yang struktur tanah pasirnya tidak terlalu dalam dari permukaan, tetapi ada juga yang posisi tanah pasirnya berada jauh dari permukaan.
"Kalau di Jakarta lapisan pasir pertama itu biasanya sekitar 14 meter," tutur dia.
Selain itu, Davy juga menyarankan agar sumur serapan itu tidak dibangun di lokasi yang tidak terlalu dekat dengan bangunan atau gedung-gedung tinggi. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ahli Konstruksi Tegaskan Sumur Resapan Tidak Bisa Dibangun di Sembarang Tempat