Pembatasan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan aktivitas anak-anak di luar rumah, kata dr Rachmat memberi kontribusi besar terhadap penurunan kasus penularan Covid-19 pada kelompok anak.
Meurut data SATGAS Covid-19 24 Februari 2021, di Tangerang Selatan, kasus Covid-19 pada anak sekitar 9 persen, Provinsi Jawa Barat 8 persen dan di Indonesia sekitar 4 persen.
"Sekarang kasus Covid-19 anak sudah semakin sedikit. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) mengatakan kasus Covid-19 anak sekarang sudah sekitar 3 sampai 4 persen dalam semester terakhir, semakin sedikit," jelas dr Rachmat.
Untuk mengurangi potensi risiko Covid-19 dalam klaster keluarga, dr Rachmat menekankan pentingnya adaptasi kebiasaan baru di dalam keluarga.
Di antaranya dengan penerapan protokol kesehatan 5M, terdiri dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Selain itu, pentingnya vaksinasi Covid-19 untuk mencegah penularan virus corona, serta olahraga rutin, menjaga asupan makanan yang sehat, serta mengelola stres dengan baik.
"Anggota keluarga yang pulang (ke rumah setelah beraktivitas di luar seperti bekerja segera mandi, ganti baju, untuk mengurangi risiko penularan Covid-19," imbuh dr Rachmat. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Ahli Jelaskan Dampak Covid-19 Klaster Perkantoran pada Keluarga #BerbagiIDEA