Namun, penyintas Covid-19 bukan menjadi prioritas penerima vaksin karena di dalam tubuhnya sudah mengembangkan antibodi alami setelah terinfeksi.
"Sebelum 3 bulan (usai dinyatakan sembuh), orang masih ada kekebalannya. Jadi penyintas tidak diprioritaskan untuk menerima vaksin," jelas Zullies dihubungi Kompas.com, Senin (22/2/2021).
"Tetapi setelah tiga bulan, antibodi memang sudah mulai menurun. Oleh sebab itu, disarankan untuk divaksin lagi setelah tiga bulan," imbuh dia.
Selain itu, pemberian vaksin Covid-19 di Tanah Air, untuk sekarang, masih berdasarkan prioritas mana yang paling butuh mendapat vaksin.
2. Bagaimana dengan orang yang sudah divaksin kemudian seminggu kemudian positif Covid-19. Kapan vaksin tahap kedua sebaiknya dilakukan?
Seperti kita tahu, ada beberapa kasus di mana orang yang belum pernah terinfeksi Covid-19 melakukan vaksinasi tahap I, beberapa hari kemudian (sebelum suntik tahap II) dinyatakan positif Covid-19.
Nah, dalam kasus seperti ini, Zullies mengatakan jika kasus ini OTG atau tidak ada gejala, maka orang tersebut masih boleh divaksin untuk tahap kedua.
"Tapi, kalau dia bergejala, maka (pemberian vaksin kedua) harus ditunggu sampai gejala selesai, sampai sembuh. Kemudian dia tetap bisa mendapatkan vaksin (kedua)," jelas Zullies.
Untuk diketahui, jarak suntikan vaksin tahap I dan II adalah dua minggu.
3. Bagaimana keamanan vaksin Covid-19 untuk lansia?