Buku ini menggambarkan kisah Bana dan teman-temannya selama perjalanan hidup sejak dipetik hingga dikonsumsi.
Buku ini diluncurkan dengan harapan agar anak dapat lebih menghargai setiap makanan agar tidak terbuang sia-sia, serta mengerti akan pemanfaatan limbah makanan untuk dijadikan produk lain yang turut bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Buku “BANA - Si Pisang Berjalan-Jalan” dapat diunduh secara gratis di laman situs Ikea dan Greeneration Foundation.
Makanan terlalu berharga untuk dibuang.
"Hal ini menjadi semangat bagi kami untuk terus mengedukasi publik tentang pentingnya menghargai setiap makanan dan mengurangi limbah makanan,” ujar Food Commercial Manager Ikea Indonesia, Ririh Dibyono.
Diajarkan Sejak Dini dengan Cara Menyenangkan
Diperlukan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami anak agar dapat menerima ajakan orang tua untuk menghargai makanan.
Dalam program ICCFTE ini, Ikea menggandeng Greeneration Foundation, organisasi non-profit yang fokus pada pemanfaatan media kreatif dan adaptif dalam mengubah perilaku manusia untuk menerapkan konsumsi dan produksi berkelanjutan di Indonesia.
Menurut Muhammad Fahrian Yovantra, Head of Program Division Greeneration Foundation, membacakan cerita (bagi anak yang belum bisa membaca) dan membaca cerita sendiri (bagi yang sudah dewasa), adalah cara cukup efektif untuk mengedukasi anak agar menghargai makanan.
Baca Juga: Indonesia, Negara Penghasil Limbah Makanan Peringkat Kedua Tertinggi di Dunia