Perlu sekali membuka jendela setiap pagi, agar bisa mendapatkan sinar matahari serta membantu udara segar dan bersih masuk ke dalam rumah.
Hal ini perlu dilakukan terutama bagi lansia yang memiliki alergi terhadap debu dan polusi.
"Dalam kondisi tersebut, menjaga kualitas udara di dalam rumah menjadi sangat penting. Jika tidak, lansia dapat mengalami gejala bersin atau batuk dan memudahkan mereka terkena infeksi," kata Siti dalam keterangan tertulis bertajuk "Perawatan Manula: Mempertimbangkan Kebutuhan Khusus Warga Lansia" oleh Philips.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kualitas udara di dalam rumah memang besar dipengaruhi oleh kurangnya lahan hijau di perkotaan yang berdampak pada meningkatnya polusi udara.
Ironisnya, jika terlalu banyak menghirup udara yang tidak bersih di rumah, kata Siti, hal inilah yang dapat menjadi penyebab depresi dan meningkatkan risiko demensia pada lansia.
Baca Juga: Meminimalisasi Efek Samping Vaksinasi Covid-19, Kondisi Ini Harus Dipenuhi Lansia
Selain juga kerentanan terinfeksi organisme jahat termasuk virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Melakukan pencegahan terhadap meningkatkan kualitas udara di dalam rumah adalah kunci utama agar tetap sehat, meskipun banyak melakukan aktivitas di rumah saja.
Melihat persoalan ini, Presiden Direktur Philips Indonesia Pim Preesman mengatakan bahwa pihaknya juga mencoba mencari solusi dengan alat canggih yang dapat membantu meningkatkan kualitas udara di dalam rumah.
Peralatan yang dibuat itu dimaksudkan untuk membersihkan dan mengendalikan udara di dalam rumah, dengan mengurangi partikel yang paling kecil dan tidak terlihat di udara termasuk kotoran dan debu.