IDEAOnline-Selama bulan Ramadan, umat muslim berpuasa, dengan tidak makan dan minum apapun sejak fajar hingga matahari terbenam.
Selama berpuasa, tubuh menggunakan simpanan karbohidrat (disimpan di hati dan otot) dan lemak untuk menyediakan energi, setelah semua kalori dari makanan yang dikonsumsi pada malam hari habis.
Karena tubuh tidak dapat menyimpan air, sehingga ginjal menghemat air sebanyak mungkin dengan mengurangi jumlah urine yang keluar.
Hasil studi tentang efek puasa Ramadan bagi kesehatan beragam, mungkin karena lamanya puasa dan kondisi cuaca yang dialami berbeda-beda, tergantung pada waktu dan negara tempat berpuasa.
Beberapa penelitian menemukan, bahwa orang yang kelebihan berat badan atau obesitas mengalami penurunan berat badan dan lemak tubuh selama Ramadan, meskipun berat badan mereka cenderung kembali setelah Ramadan.
Beberapa penelitian juga menunjukkan, efek puasa Ramadan berpengaruh pada perbaikan kolesterol darah dan trigliserida (lemak dalam darah).
Ada juga beberapa penelitian kecil yang menunjukkan, bahwa puasa Ramadan mungkin memiliki efek menguntungkan jangka pendek pada sistem kekebalan tubuh.
Ini tentu penting, mengingat Ramadan saat ini masih di tengah pandemi Covid-19.
Salah satu cara mendapatkan manfaat kesehatan selama berpuasa adalah dengan memilih makanan yang sehat, terutama saat berbuka puasa.