IDEAOnline-Apa yang bisa kita sumbangkan untuk bumi di momen peringatan Hari Bumi tanggal 22 April ini?
Menjaga agar bumi tetap sehat dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya dengan membuat taman atap.
Ini 6 fakta manfaat taman atap yang mendukung penyelamatan bumi dari berbagai polusi dan trik menghindari kesaalhan saat membuatnya.
1. Mereduksi Temperatur Udara
Taman atap mereduksi panas ke dalam bangunan. Penyerapan panas ke dalam bangunan berkurang hingga 10%.
Secara tak langsung, taman berfungsi sebagai insulator panas.
Hal ini berarti kamu dapat berhemat hingga 60% konsumsi energi yang digunakan untuk pengondisian udara (pemakaian AC).
Suhu dalam ruang pun bisa turun setidaknya 1-2derajat C, tergantung luasan taman.
2. Peredam Suara yang Efektif
Adanya hijauan, terutama tanaman dengan permukaan daun kasar atau tepi bergerigi, ampuh meredam kebisingan yang memekakkan telinga, khususnya bagi penghuni di dalam bangunan.
Baca Juga: Redam Suara Bising dengan Dinding Gipsum, Begini Cara Pasangnya
3. Memanfaatkan Air Hujan secara Optimal
Taman di atap kurang berperan dalam proses penyerapan air ke bumi. Namun, asupan air hujan dapat diserap dan disimpan secara optimal sampai 30%.
Bahkan air hasil buangan (drain-offwater) masih bisa digunakan untuk menyiram tanaman atau dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan lain.
4. Meningkatkan Kadar O2 di Udara
Tanaman akan berfotosintesa dengan bantuan energi matahari, mengubah gas berbahaya CO2 menjadi O2 yang menyegarkan dan dibutuhkan mahluk hidup.
Peningkatan kadar O2 ini turut memperbaiki dan meningkatkan kualitas udara.
5.Filter Alami terhadap Polusi Udara
Partikel debu dan gas berbahaya dapat diserap oleh tanaman secara efektif.
Untuk memaksimalkan penyaringan, pilihlah tanaman dengan permukaan tidak rata (berbulu atau berduri).
6. Mengurangi Radiasi dan Cahaya Berlebih
Adanya hijauan di atap bangunan mampu menyerap panas pada siang hari dan melepaskannya secara perlahan kala malam sehingga mempersempit fluktuasi suhu udara.
Permukaan rumput dan tanaman pun dapat mengurangi pantulan radiasi hingga 60%.
Baca Juga: Ventilasi Bisa Ditaruh di Atap, Ini Tips Peletakannya agar Tak Silau
3 Kesalahan saat Membuat Taman Atap (Roof Garden)
Perencanaan dan perancangan taman atap berkaitan dengan konstruksi bangunan di bawahnya, sehingga koordinasi antara arsitek lansekap dan arsitek sebaiknya telah terjalin sejak awal.
Keterlibatan profesi lain, sepertielectricalengineer,structure engineer, danmechanicaldiperlukan dalam pembuatanroof gardenskala besar.
Berikut kesalahan saat membuat roof garden dan solusinya.
1. Tidak Perhatikan Beban
Secara teknis, media tanam, tanaman, aktivitas pengguna, serta segalahard materialpadaroof gardenmemiliki beban.
Guna mengakomodasinya, maka daya dukung konstruksi bangunan dan struktur pendukung di bawahnya harus kuat menyokong beban tambahan tersebut.
Dapatkan jaminan dan izin tertulis mengenaipointini.
Baca Juga: Lahan Terbatas Pengin Punya Taman Atap? Jangan Langgar Saran Arsitek Ini!
2. Mengabaikan Pengaplikasian Pelapis Antibocor
Taman atap bocor atau rembes akan sangat mengganggu aktivitas di bawahnya.
Untuk mengantisipasi kebocoran dan rembesan air, permukaan atap harus dilapisi lapisan (coating) kedap air, yang sekaligus dapat melindungi dari ancaman kerusakan mekanis kelak.
Jangan lupa lapisan penahan untuk menahan butiran tanah masuk ke saluran pembuangan.
3. Tak Menyiapkan Drainase
Taman atap juga butuh disiram (saat tak ada hujan) dan harus mampu menampung dan menyalurkan air hujan dan buangan dengan baik.
Kelancaran pada saluran drainase, baik penampungan air maupun drainase akhir, berperan penting dalam pembuatanroofgarden.
Permukaan pelat/dak diusahakan ada kemiringan 1-2% ke titik pembuangan.
Biasanya, saluran pembuangan air padaroof gardendibuat bersamaan pada saat pembangunan gedung.
Baca Juga: Agar Tanaman Subur, 5 Lapisan Ini Wajib Ada pada Struktur Roof Garden
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)