Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Waspadai Polutan di Dalam Rumah, 2 Cara Mudah untuk Mengatasinya

Johanna Erly Widyartanti - Sabtu, 22 Mei 2021 | 11:00
Ilustrasi udara bersih anti polutan dibutuhkan bagi kesehatan.
Dok. Sharp Indonesia

Ilustrasi udara bersih anti polutan dibutuhkan bagi kesehatan.

IDEAOnline-Jangan dikira, berada di dalam rumah lebih bersih daripada ketika kita berada di luar ruangan.

Penelitian membuktikan, polusi di dalam rumah bisa 2 hingga 5 kali lipat lebih tinggi daripada di luar ruangan.

Umumnya, udara yang kita hirup mengandung zat polutan dengan kadar sangat rendah sampai tinggi, dalam bentuk gas, debu, atau uap air. Padahal, manusia menghirup oksigen 18 kg per harinya.

Baca Juga: Dulu Ditinggal Nikah Bahkan Dikira Enggak Bisa Move On dari Meisya Siregar, Artis ini Berujung di Pelaminan Bahkan Miliki Rumah Mewah Bak Villa di Bali!

Baca Juga: Adakah Polusi Air di Rumah Tinggal dan Lingkunganmu? Ini Cara Mengeceknya!

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr. Agus Dwi Susanto mengatakan udara yang kotor akan berdampak bagi tubuh manusia. Salah satu penyebab udara kotor adalah polutan, dan salah satu polutan yang terkenal adalah PM 2.5 yang ukurannya sama dengan 1/30 diameter rambut sehingga mudah masuk ke paru-paru dan pembuluh darah. Baik di luar maupun dalam ruang, PM 2,5 dapat memiliki dampak yang sama terhadap kesehatan jika dihirup secara berlebihan.

Untuk itu menghirup udara yang berkualitas sudah menjadi keharusan apabila tidak ingin terkena penyakit pernapasan.

Polutan bisa juga masuk ke dalam ruangan, sehingga dapat mengganggu pernafasan utamanya bagi pengidap penyakit asma dan bronkitis.

Merokok di dalam rumah jadi salah satu sumber polutan yang terhirup keluarga.
Kompas.com

Merokok di dalam rumah jadi salah satu sumber polutan yang terhirup keluarga.

Beberapa zat polutan yang dapat menyebabkan polusi dalam ruangan, antara lain asap rokok, debu/abu dari binatang peliharaan, bakteri, gas formaldehida yang dihasilkan oleh barang-barang seperti karpet dan papan bangunan, serta gas dari alat masak rumah tangga.

Asap rokok tidak hanya menyebabkan kandungan karbondioksida meningkat, tetapi dapat menghasilkan gas lain seperti gas formaldehida, hidrogen sianida dan gas lain yang dapat menyebabkan kanker.

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular