IDEAOnline - Agar suasana ruangan lebih hidup dan menarik, tak ada salahnya IDEA lovers mendekor isi rumah.
Bisa dengan menambahkan aksesori lantai yang berwarna cerah dan berpola unik.
Hal ini bisa didapatkan dengan cara memilih berbagai pelapis atau penutup lantai. Vinil bisa jadi salah satu pilihannya.
Vinil
Motif dan tekstur bahan ini dapat dibuat mirp tekstur aslinya karena motif-motif vinil dibuat dengan teknologi printing (cetakan) sehingga dapat dipilih sesuai selera.
Keunggulan fisiknya ada pada kelenturannya.
Baca Juga: Saat Wallpaper Dinding jadi Pencipta Suasana, Ini 6 Inspirasinya!
Dengan kelenturan yang dimilikinya tidak saja membuat vinil mudah diaplikasikan tetapi juga menjanjikan kenyamanan yang lebih saat diinjak.
Vinil yang berbahan dasar PVC (bahan pembuat plastik) juga dilengkapi dengan bahan antigores.
Namun, produk ini tetap harus dijaga dari “sentuhan” benda-benda tajam karena secara produk vinil tetap tidak sekeras batu alam maupun keramik.
Ketahui jenis lantai vinil
Ada dua bentuk penutup lantai vinil yang tersedia di pasaran yaitu lembaran (sheet) dan tile (dipotong kotak-kotak seperti ubin).
Sedangkan dari komposisi bahan penyusunnya, vinil dapat dibedakan dalam homogenous (lapisan atas dan bawah berupa PVC) dan jenis printing.
Vinil homogenous memiliki ketebalan 2 mm dan relatif lebih getas. Sementara jenis printing memiliki ketebalan sekitar 3 mm dan terdiri dari 3 lapisan (terbawah PVC, cetakan motif/warna, dan lapisan teratas adalah coating).
Khusus untuk pijakan tangga disediakan bentuk membualat sehingga aman ketika diinjak.
Merawat Vinil?
Tidak sulit merawat vinil. Bila sudah kusam/kotor cukup dipoles ulang.
Umumnya kotoran menempel pada lapisan polish. Cairan kimia dibutuhkan untuk membersihkannya dan mengangkat polish atau coating.
Alat aplikasinya cukup menggunakan kain pel biasa. Setelah polish lama diangkat, aplikasikan polish baru agar lantai tetap kinclong.
Perbedaan lantai Vinil dengan Parket Laminate
Secara tampilan kedua jenis penutup lantai ini tak jauh berbeda. Bahkan, nyaris sama.
Yang membedakan keduanya adalah terletak pada bahan core-nya, yaitu bahan yang ada di layer kedua.
Bagian inti dari laminate terbuat dari MDF atau HDF, yang merupakan serat-serat kayu yang dimampatkan.
Sedangkan core untuk vinil dibuat dari serat sintetis (bahan plastik) yang tahan api dan tidak mudah terbakar.
Dari jenis bahan pada core-nya maka vinil memiliki ketahanan yang lebih terhadap air karena vinil tidak memiliki karakter kayu sama sekali (tidak lunak dan tidak berpori dan tahan terhadap air).
Secara tampilan keduanya susah dibedakan karena motif dibuat dan dicetak di pabrik. Jadi, tak hanya bisa dibuat menyerupai kayu, vinil pun dapat dibuat menyerupai marmer atau batu alam lainnya. (Johanna Erly/IDEA)
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #rumahtropis
(*)