"Jadi bukan berarti di rumah santai-santai seperti biasa, yang ada malah menularkan ke anggota lain."
"Namanya isolasi ya benar-benar isolasi, sendiri, menjaga jarak dengan anggota keluarga lain. Manfaatkan masa isolasi untuk terapi, menjalani pengobatan dengan baik," katanya.
5. Tidak ikut-ikutan pengobatan orang lain
Alasan lainnya mengapa individu yang terkonfirmasi positif tetap harus melapor ke tenaga medis atau fasilitas kesehatan adalah agar mendapatkan terapi dan penanganan yang tepat.
Meskipun melakukan isolasi mandiri, individu tersebut tetap akan diberikan obat atau suplemen untuk dikonsumsi setiap hari.
"Jangan sampai sudah telat, menganggap tidak ada gejala, lalu gejalanya muncul begitu sudah telat, ya telat jadinya," ujar Reisa.
Kapan pengobatan selesai juga harus merupakan keputusan tenaga medis, bukan pasien. Selain itu, hindari kebiasaan ikut-ikutan pengobatan orang lain karena kondisi setiap orang yang terinfeksi Covid-19 bisa berbeda-beda.
"Jangan ikut-ikutan pengobatan, "si tetangga minum ini, minum itu, cepat tuh sembuhnya". Belum tentu. Jadi berbeda-beda pada setiap tubuh pasien," ungkapnya.