Jika Tak Ingin Dibilang Tak Punya Adab, Lakukan 5 Etika Bertoilet Ini

Johanna Erly Widyartanti - Rabu, 23 Juni 2021 | 14:21

Ilustrasi - Selain menjijikkan, toilet yang jorok jadi sumber penularan berbagi penyakit/

IDEAOnline-Sering merasa jijik ketika memasuki toilet yang kotor? Tak hanya toilet umum, banyak juga toilet rumah yang kotor.

Toilet yang kotor umumnya karena kesadaran untuk menjaganya masih kurang.

Kurangnya kesadaran masyarakat akan toilet yang bersih tersebut menjadi perhatian ATI (Asosiasi Toilet Indonesia).

Menurut Naning Adiwoso, Chairman ATI, toilet yang kotor bukan hanya membuat orang segan menggunakannya, tapi juga menjadi sarang berbagai macam penyakit.

la juga mengungkapkan fakta bahwa 65 persen penduduk Indonesia tidak memiliki sanitasi yang baik.

Permasalahan tersebut bukan karena pemeliharaan toilet yang buruk saja, tapi juga dari desain dan perilaku pemakai yang kurang peduli.

Terkait toilet umum, Naning menyebut, bahwa toilet unum adalah bagian internal dari sebuah kota. Sudah seharusnya toilet umum nyaman bagi semua orang.

Naning pun mengutip pepatah bahwa "A nation without good toilet is a nation without culture."

Agar kita tidak disebut sebagai bangsa yang tidak berbudaya, mari jadikan toilet bersih dengan desain yang baik.

Agar tak disebut tak punya adab atau kesopanan dan akhlak, lakukan etika yang benar saat bertoilet (menggunakan toilet).

Bersih dan kotornya toilet tergantung pada kebiasaan yang dilakukan semua penggunanya.

Tak usah bicara toilet umum, toilet di rumah pun bisa saja menjadi jorok.

Faktanya, toilet yang sama bisa digunakan oleh banyak orang berbeda, keluarga sendiri, tamu, rekan kerja yang sedang bertandang ke rumah, atau siapa saja yang datang ke rumah dan menggunakan toilet.

Karena semua pengguna bertanggung jawab akan kebersihan toilet, maka kotor dan bersihnya toilet adalah tenggung jawab bersama.

Setiap orang wajib mengikuti aturan jika ingin toilet bersih.

Berikut etika menggunakan toilet yang harus dipatuhi setiap penggunanya.

1. Pakai sesuai modelnya. Jika menggunakan toilet jongkok maka berjongkoklah, demikian pula toilet duduk, gunakan sambil duduk.

Jangan berjongkok di kloset duduk. Selain membahayakan diri sendiri, alas kaki kita akan mengotori alas duduk kloset.

2. Tutup kembali dudukan kloset.

Turunkan kembali dudukan kloset. Ini utamanya berlaku bagi para pria yang mengangkat dudukan kloset saat buang air kecil.

Tetapi para pria juga jangan lupa menaikkan dudukan kloset saat buang air kecil, agar tidak mengotori dudukan tersebut.

3. Jangan buang sampah ke kloset.

Jangan membuang tisu, pembalut, atau apapun ke dalam lubang kloset.

Beberapa jenis tisu memang diproduksi khusus agar dapat terurai di septictank.

Tetapi kecuali kita mengetahi ini dengan pasti, jangan membuang apapun ke dalam kloset karena dapat menyumbat saluran pembuangan.

Buang air kecil di kloset jangan di lantai kamar mandi.

4. Jangan buang air kecil di drainase.

Buang jauh-jauh pikiran bahwa semua saluran air kotor di kamar mandi akan berakhir di septictank.

Lubang drainase akan dialirkan ke got.

Di samping itu, air seni akan meninggalkan bau di lubang ini.

5. Jangan tinggalkan “jejak”

Kegiatan apapun yang kamu lakukan, pastikan lubang kloset dalam keadaan bersih kembali, baik dengan cara disiram menggunakan gayung atau menekan tomobol flush, sebelum kamu meninggalkan toilet.

Pikirkan, kamu pun tidak mau orang lain menggalkan “jejak “ nya di toilet.

Hal ini juga berlaku untuk ruangan toilet. Jangan tinggalkan toilet dalam keadaan kotor, karena ceceran air, potongan tisu, dan lainnya.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)