Follow Us

Muncul setelah 12 Hari Pasien Sembuh dari Covid-19, Penyakit Jamur Hitam yang Mematikan Ini Menyerang India

Kontributor 01 - Minggu, 25 Juli 2021 | 08:00
Ilustrasi mukormikosis yang menyerang daerah mata pada seorang pria India usai Covid-19.
Kompas.com

Ilustrasi mukormikosis yang menyerang daerah mata pada seorang pria India usai Covid-19.

IDEAOnline-Belum tuntas mengatsai lonjakan kasus pada Mei lalu, India kini juga menghadapi wabah jamur hitam mukormikosis yang berbahaya dan mematikan dan dilaporkan catat rekor kematian tertinggi.

Diberitakan BBC, Kamis (22/7/2021), lebih dari 4.300 orang meninggal karena infeksi jamur hitam, mucormycosis yang mematikan di India.

Pemerintah setempat melaporkan melalui Menteri Kesehatan Mansukh Mandaviya, sedikitnya ada 45.374 kasus infeksi langka dan berbahaya ini.

Baca Juga: Tak Hanya Telur, Stop Panaskan Benda Ini ke Dalam Microwave Jika Tak Mau Bahayakan Penghuni Rumah, Ada yang Picu Ledakan!

Baca Juga: Kiat Sukses Isoman di Rumah, Inilah Vitamin dan Obat Gratis yang Bisa Didapatkan dan Kegiatan Harian Pasien Covid-19

Wabah jamur hitam mukormikosis ini pun tidak hanya memengaruhi kesehatan masyarakat India secara umum, tetapi juga pasien Covid-19.

Infeksi jamur hitam ini memengaruhi hidung, mata dan otak, bahkan biasanya menyerang 12-18 hari setelah pasien Covid-19 pulih dari penyakitnya.

Dokter mengatakan bahwa jamur hitam mukormikosis yang berbahaya ini terkait dengan penggunaan steroid yang digunakan dalam pengobatan Covid-19, menempatkan penderita diabetes pada risiko tertentu.

Obat steroid dalam perawatan pasien Covid-19, digunakan untuk mengurangi peradangan di paru-paru.

Ilustrasi terinfeksi mukormikosis atau yang biasa disebut infeksi jamur hitam.
Kompas.com

Ilustrasi terinfeksi mukormikosis atau yang biasa disebut infeksi jamur hitam.

Bahkan, tampaknya obat ini dapat membantu menghentikan beberapa kerusakan yang dapat terjadi saat sistem kekebalan tubuh bekerja berlebihan dalam melawan virus corona, yang dalam hal ini bisa menyebabkan badai sitokin.

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest