Follow Us

Jangan Diabaikan Jika Menemukan Kondisi Ini pada Pasien Isoman, Langsung Bawa ke Rumah Sakit!

Maulina Kadiranti - Sabtu, 31 Juli 2021 | 16:03
Bisa Jadi Pertanda Kondisi Memburuk, Waspada
E+

Bisa Jadi Pertanda Kondisi Memburuk, Waspada

IDEAonline - Jangan diabaikan, ternyata ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai saat isoman, bisa jadi pertanda situasi memburuk.

Pasien Covid-19 yang tanpa gejala atau bergejala ringan, dianjurkan untuk isolasi mandiri di rumah untuk mengurangi beban rumah sakit yang kapasitasnya tak mencukupi dengan kenaikan kasus Covid-19 yang meningkat tajam.

Banyak pasien positif terkonfirmasi Covid-19 yang kini dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Baca Juga: Tewas di Tangan Tetangga Akibat Anjing Peliharaan Buang Kotoran di Depan Rumahnya, 'Pelaku Dulu Mantan Atlet'

Baca Juga: Menutup Pintu Ternyata Bisa Selamatkan Nyawa dari Kebakaran, Warga Se-Indonesia Wajib Tahu Alasannya!

Umumnya, isolasi mandiri biasanya diberlakukan bagi pasien yang terinfeksi yang tidak bergejala sama sekali atau hanya bergejala ringan seperti batuk, pilek dan sakit tenggorokan.

Namun, ada tanda-tanda pada pasien yang perlu diwaspadai.

Ya, apabila pasien isolasi mandiri memiliki 2 ciri-ciri berikut ini, sebaiknya segera hubungi pihak terkait untuk segera dibawa ke rumah sakit.

Kondisi seperti apa? simak ulasannya yang dirangkum oleh Kompas.com:

Ciri-ciri Pasien Isolasi Mandiri yang Harus Segera Dibawa ke Rumah Sakit

Sebagian besar pasien covis-19 yang menjalani isolasi mandiri, bisasanya akan sembuh dalam waktu 10 hingga 14 hari.

Bahkan waktu tersebut bisa lebih singkat.

Baca Juga: Sembuh dalam Sehari, Benarkah Virus Covid-19 Hengkang dari Tubuh Raffi Ahmad Secepat Itu karena Sudah Vaksin? Ini Penjelasan Dokter!

Baca Juga: Meski Tak Perlu Swab Ulang selesai Isoman, Jangan Sembarang Bilang Sembuh dari Covid-19, Dua Syarat Ini Harus Dipenuhi!

Namun, dalam beberapa kasus yang terjadi belakangan ini, ada pasien yang menjalani isolasi mandiri justru meninggal dunia tanpa adanya tindakan medis atau perawatan.

Agar hal tersebut tidak terulang, alangkah baiknya bagi Anda yang mungkin saat ini menjalani isolasi mandiri, atau sanak keluarga atau tetangga Anda sedang menjalani isoman, sebaiknya perhatikan 2 ciri-ciri ini.

Dr. Daeng M Faqih, Ketua Umum Pengurus Besar IDI, mengatakan pasien isoman yang meninggal biasanya mengalami pemburukan sehingga seharusnya sudah ditangani dokter di rumah sakit.

"Banyak keluarga tidak mengerti bahwa kondisi pasien memburuk, misalnya saja saturasi rendah," jelasnya dalam diskusi virtual bertajuk Dukungan Good Doctor untuk Program Vaksinasi Nasional dan Penanganan COVID-19 di Indonesia pada Kamis (22/07/2021).

Untuk mencegah kondisi tersebut, ia menjabarkan dua tanda bahaya yang harus disadari pendamping pasien isoman.

1. Gejala bertambah berat

Ilustrasi sesak napas
kompas.com

Ilustrasi sesak napas

Pasien isoman hendaknya menyadari jika terjadi peningkatan gejala yang dirasakan.

Baca Juga: Modal Baking Soda dan Cuka Bisa Buat Kompor Gas Bak Baru Lagi, IDEA lovers Jangan Asal Membersihkannya, Simak disini!

Baca Juga: Terungkap Daftar Fasilitas Mewah untuk Anggota DPR yang Isoman di Hotel, Krisdayanti Anggap Semua Ini Buang-buang Anggaran

Jika berbagai keluhannya bertambah berat, ini bisa menjadi tanda pemburukan.

Beberapa hal yang mungkin dialami seperti gangguan pernapasan, pnemonia, radang tenggorokan, napas cepat, bernapas pendek-pendek dan frekuensi napas tidak normal.

Frekuensi pernapasan normal manusia seharusnya 24 kali per menit, selain dari itu menandakan adanya gangguan.

Daeng mengatakan gangguan napas artinya level pasien sudah naik menjadi bergejala sedang dan tidak lagi layak menjalani isoman.

2. Kulit membiru pertanda sianosis

Tanda bahaya lainnya adalah kondisi sianosis alias kulit yang membiru pada pasien isoman.

Bibir dan ujung tangan yang membiru menjadi salah satu indikasinya.

Hal ini juga dibarengi dengan sesak, dada tertekan dan rasa sakit yang bertambah.

Jika mengalami keduanya, segera bawa pasien isoman ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya.

Selain mengenai ciri-ciri pasien isoman yang harus segera di bawa ke rumah sakit, lokasi atau ruangan bekas isolasi mandiri sebaiknya jangan langsung dibersihkan.

Waktu yang Tepat Bersihkan Ruangan Bekas Isolasi Mandiri

Baca Juga: Ibu-ibu, Sampah Dapur Ini Ternyata Dapat Redakan Mata Radang hingga Bengkak, Menyesal Baru Tau!

Baca Juga: Terungkap, Rahasia Memangkas Tagihan Listrik Ternyata Gampang Banget, Emak-emak Pasti Senang!

Usai menjalani isolasi mandiri, para pasien Covid-19 ini rupanya masih memiliki tugas tambahan, yaitu membersikan ruangan setelah isoman.Perlu diingat, membersihkan ruangan setelah menjalani isolasi mandiri membutuhkan kehati-hatian ekstra dan tidak boleh sembarangan.Pasalnya, bukan tidak mungkin masih ada virus yang menempel di ruangan tersebut.

Tindakan kehati-hatian ini juga dilakukan sebagai tindakan pencegahan.Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), membersihkan ruangan bekas isolasi mandiri tidak boleh dilakukan setelah pasien Covid-19 selesai isoman.

Sebaiknya setelah ruangan digunakan untuk isolasi mandiri, biarkan ruangan selama 3 hari.Buka pintu, jendela, dan nyalakan kipas angin untuk melancarkan aliran udara di dalam ruangan.

Hal ini untuk mengganti sirkulasi udara serta mencegah adanya penularan kepada orang lain.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest