Baca Juga: Siapa Sangka Mencuci Handuk Harus dengan Cara Seperti Ini, Bakteri dan Jamur Hilang Dalam Semalam!
“Reinfeksi sangat penting untuk membangun sistem kekebalan kita. Tapi seperti apa pun, ketika cukup banyak orang yang terpapar ulang, akan ada kasus langka di sana-sini, di mana seseorang itu bisa saja lebih sakit ketika terinfeksi untuk kedua kalinya," tulis epidemiologi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, Dr. Michael Mina, dikutip dari Kompas.com (14/10/2020).
Studi baru tersebut perlu menggarisbawahi bahwa kekebalan terhadap Covid-19 tidak dapat dijamin, bahkan untuk orang yang sudah pernah terinfeksi.
Infeksi ulang mungkin saja terjadi dan potensi itu harus ditanggapi dengan serius.
Mengenai kondisi tersebut, dialami oleh 2 dokter berikut ini dari dua negara yang berbeda.
Dr John Wright, dokter dan ahli epidemiologi di Inggris, pada pertengahaan 2020 dari hasil test usap mandiri diketahui positif Covid-19. Tapi tidak menunjukkan gejala.
Karena merasa pernah terkena virus inilah, ia beranggapan telah imun dan "tidak akan terkena lagi". Dikutip dari BBC News (18/12/2020).
Tapi akhir 2020, Desember, dirinya menjalani test usap kembali. Hasilnya dirinya kembali positif. Saat ini dibarengi dengan gejala. Dirinya kehilangan kemampuan indra penciuman.
Mendapati kenyataan seperti itu Wright bertanya-tanya: apakah tes pertama beberapa bulan lalu tidak akurat? Atau apakah dimungkinkan seseorang terkena Covid-19 dua kali?
Pastinya Wright harus melakukan isolasi di rumah selama 10 hari.
Baca Juga: Bahan Rumahan Ini Ampuh Buat Kerak di Akuarium Hilang Tak Bersisa, Bapak-bapak Wajib Coba di Rumah!