Follow Us

Cegah Penularan Covid-19 di 3 Tempat Rawan Paling Berpotensi dengan Cara Ini

Kontributor - Selasa, 05 Oktober 2021 | 11:38
Metode pencegahan penularan Covid-19 di tempat rawan
Afriadi Hikmal

Metode pencegahan penularan Covid-19 di tempat rawan

Pertama, di rumah dan lingkungan tempat tinggal. Karena, lingkungan rumah dan tempat tinggal bukanlah area yang 100% bebas penularan Covid-19.

Faktor risikonya, tingkat kepatuhan protokol kesehatan secara kolektif, kepadatan tempat tinggal dan kedekatan, serta durasi interaksi antar-masyarakat. Baik dengan anggota keluarga satu rumah, anggota keluarga berbeda rumah, maupun dengan tetangga.

Antisipasinya, dengan konsisten mematuhi protokol kesehatan, segera merujuk kasus positif melakukan isolasi terpusat agar mencegah interaksi antara kasus positif dengan orang yang sehat, serta mengurangi kegiatan berkerumunnya masyarakat dan berbincang dalam satu ruang.

Baca Juga: Usir Lalat dari Rumah Tanpa Pestisida, Lebih Aman! Intip 4 Cara Ini!

Kedua, selama melakukan perjalanan. Faktor risiko penularannya bervariasi. Peluang terbesar di dalam transportasi umum.

Aspek penyebabnya juga beragam, termasuk tingkat kepatuhan protokol kesehatan oleh seluruh penumpang, sistem ventilasi alat transportasi, jarak antar-penumpang, durasi perjalanan, dan kebersihan alat transportasi.

Antisipasinya, memastikan seluruh penumpang memakai masker dan menjaga jarak. Lalu, tidak berbicara selama perjalanan dan pemilik atau perusahaan alat transportasi wajib menjamin sistem ventilasi berjalan baik, juga melakukan pembersihan armada dan disinfeksi secara rutin.

"Meski terdapat risiko yang cukup tinggi, langkah antisipatif yang didukung komitmen penuh dari penumpang maupun perusahaan pengadaan alat transportasi dapat menekan penularan," ujar Wiku.

Ketiga, aktivitas di luar rumah. Faktor risiko khas yang berpeluang meningkatkan penularan adalah tingkat kepatuhan protokol kesehatan secara kolektif, lingkar kontak tiap orang yang berkegiatan selama di perjalanan dan di rumah, dan besar ruangan serta ventilasi dalam ruangan untuk beraktivitas.

Bentuk antisipasi perubahan dalam aktivitas ini termasuk pelaksanaan protokol kesehatan secara disiplin. dan menyusun standar proteksi lebih kepada populasi berisiko dalam berkegiatan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masyarakat juga perlu mengetahui resiko setiap kegiatan yang hendak mereka lakukan, sebagai prinsip kehati-hatian.

Kegiatan yang dilakukan di luar rumah melibatkan interaksi fisik yang intens, misalnya berjabat tangan dan berpelukan. Intraksi ini terjadi dalam keadaan ramai dan tanpa disertai pembatasan kapasitas dan jarak masuk ke dalam kegiatan yang tergolong berisiko.

Source : health.grid.id

Editor : Johanna Erly Widyartanti

Latest