Follow Us

4 Cara Rain Harvesting di Rumah untuk Pasok Air Tanah, Mudah Dilakukan

Johanna Erly Widyartanti - Selasa, 05 Oktober 2021 | 20:00
Gentong atau pasu berperan fungsional sebagai resapan air dan estetika taman.
IDEA.Grid.Id

Gentong atau pasu berperan fungsional sebagai resapan air dan estetika taman.

IDEAOnline-Rain harvesting (pengumpulan air hujan) pada suatu bangunan dibutuhkan untuk menyediakan pasokan air tanah.

Rain harvesting ini tidak hanya dapat diterapkan pada bangunan-bangunan besar, namun juga di rumah tinggal.

Rain harvesting disebut oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti pada Hari Habitat Dunia (HHB) dan Hari Kota Dunia (HKD), Selasa (5/10/2021).

Hal ini terkait bakal dilarangnya warga Jakarta menggunakan air tanah yang bisa menyebabkan permukaan tanah menurun terus menerus.

Baca Juga: Penggunaan Air Tanah Bakal Dilarang di Jakarta, 3 SPAM Ini Disiapkan Pemerintah

Diana mengimbau agar tidak seluruh lahan rumah ditutup dengan beton atau dilakukan betonisasi hingga akhirnya tidak ada tempat rain harvesting.

IDEA lovers, seperti diketahui, idealnya, minimal 30% air hujan bisa diserap ke dalam tanah.

Penyerapan tersebut sangat penting guna menjamin pasokan air bersih saat dibutuhkan nanti.

Lantas, cara apa saja yang bisa IDEA Lovers lakukan untuk menerapkan rain harvesting di rumah, selain menghindari perkerasan yang mendominasi di lingkungan rumah?

Lakukan 4 cara ini yuk!

  1. Tampung air hujan.
Tampung air hujan menggunakan pasu, gentong tanah liat maupun drum.

Air yang tertampung bisa IDEA Lovers manfaatkan untuk menyiram tanaman atau keperluan lain. Sedangkan keunikan pasu dan gerabah mampu menjadi aksesori taman nan apik.

Dengan penyorotan lampu taman yang artistik, kehadiran aksesori fungsional ini akan terkesan lebih dramatis di malam hari. Ekstra manfaat bukan?

Rata-rata drum air mampu menampung hingga 200 liter air, tergantung kapasitasnya.

Baca Juga: Air Tanah Meluap Masuk Rumah Menembus Lantai? Cek Yuk, Ini Penyebabnya!

Ilustrasi paving block di taman, syaratnya stabil dan kokoh.
kompas.com

Ilustrasi paving block di taman, syaratnya stabil dan kokoh.

  1. Bikin paving berumput.
Paving berumput (grassblock) dapat menjadi pilihan material di area parkir atau garasi hunian, sehingga turut menambah ruang hijau.

Grassblock kuat untuk menahan beban kendaraan plus membantu mengurangi polusi di udara berkat tumbuhnya rumput.

Keuntungan lain, grassblock mampu mengurangi aliran air ke lubang drainase dan menambah resapan air tanah tanpa becek.

Polanya yang cukup menarik turut menambah nilai estetika taman.

Usahakan rumput terkena cahaya matahari penuh dan asupan air cukup agar dapat tumbuh baik.

Selain rumput, kucai mini (Ophiopogon japonicus ’Kyoto dwarf’) bisa juga menjadi groundcover penyelingnya.

  1. LSB (Lubang Serapan Biopori)
Ada solusi tepat guna menanggulangi masalah sampah organik sekaligus membuat area resapan air di pekarangan rumah.

Teknik pembuatan LSB yang diprakarsai oleh Dr. Kamir R. Brata, seorang peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini cukup sederhana dan praktis diaplikasikan.

Pada dasarnya metode resapan air ini ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.

Berikut langkah pembuatannya.

  • Buat 5-10 lubang atau tergantung luasan lahan, berdiameter 10 cm dengan kedalaman ±100 cm atau tidak melebihi kedalaman muka air tanah.
  • Perkuat sekeliling lubang dengan semen selebar 2-3 cm dan tebal 2 cm.
  • Isi lubang dengan sampah organik seperti rontokan daun, sisa sayur, dan kulit buah secara teratur. Sampah organik berfungsi untuk menyokong kehidupan organism tanah, seperti cacing.
Baca Juga: Bikin Resapan Air dengan Biopori Jamin Pasokan Air dan Cegah Becek, Ini Caranya!

Lubang Resapan Biopori (LSB)
Idea.Grid.Id

Lubang Resapan Biopori (LSB)

Diharapkan sampah dimakan oleh organisme tanah sehingga bisa melipatgandakan lubang biopori atau mempercepat resapan air ke dalam tanah secara horizontal.

  1. Ciptakan area resapan air.
Jadikan halaman hunian kamu sebagai area resapan air.

Hindari menutupi halaman dan teras dengan semen seutuhnya, cukup tanami rumput atau komposisi hijauan.

Bila terlalu becek, kamu dapat menata batuan alam atau perpaduannya sehingga halaman nyaman dipijak namun tetap bisa meresapkan air ke dalam tanah.

Cara ini selain dapat meresapkan air ke dalam tanah, juga mencegah banjir atau tempat bersarangnya sumber penyakit.

Baca Juga: Pastikan Air yang Kamu Minum Sehat, 3 Hal yang Harus Dipenuhi

#Berbagiidea #Berbagicerita #Rumahtropis #Gridnetwork #Bisadarirumah

Editor : Johanna Erly Widyartanti

Latest