Saat membandingkan green design dengan desain yang berkelanjutan (sustainable design), penting untuk diketahui bahwa istilah-istilah ini tidak memiliki arti yang sama.
Green design dirancang ntuk mengurangi atau menghilangkan dampak negatif terhadap lingkungan, dan sebaliknya menciptakan pengaruh positif terhadap lingkungan dan iklim.
Baca Juga: Green Building Solusi Cerdas Ciptakan Rumah Sehat, Ini 8 Aplikasinya
Green design dapat mencakup fitur-fitur berikut:
- Memanfaatkan solar panel atau bentuk energi terbarukan lainnya
- Kualitas udara dalam ruangan yang sehat
- Sumber daya energi dan air yang efisien
- Desain yang dapat disesuaikan dengan lingkungan yang berubah
- Pemanfaatan atap hijau dan taman hujan
- Penggunaan bahan yang tidak beracun, berkelanjutan, berdampak rendah, dan etis
- Pengurangan limbah dan polusi
- Kemampuan daur ulang dan penggunaan kembali
- Desain dan konstruksi yang mempertimbangkan kualitas hidup penghuni
- Pertimbangan kebutuhan lingkungan dalam desain, konstruksi, dan operasi
Budaya, lingkungan, iklim, ekonomi, dan sumber daya adalah beberapa masalah yang dapat memengaruhi arsitektur hijau.
Baca Juga: Ternyata Tanaman Besar bisa Jadi Solusi Rumah Mungil, Ini Cara dan Ide Peletakannya
Di sisi lain, sustainable desain bertujuan menghilangkan dampak negatif terhadap lingkungan melalui desain yang terampil dan sensitif.
Melalui pendekatan minimalis yang berdampak pada lingkungan, desain berkelanjutan memanfaatkan sumber daya yang terbarukan.
Fokusnya adalah menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif bagi penghuni gedung.
Prinsip-prinsip sustainable design meliputi:
- Penggunaan produk ramah lingkungan
- Optimalkan potensi situs bangunan
- Peningkatan kualitas lingkungan dalam ruangan
- Perlindungan dan konservasi sumber daya, seperti air
- Optimalkan energi terbarukan
- Meningkatkan prosedur operasional dan pemeliharaan