Follow Us

Setengah Ton Sampah di Indonesia Berakhir di Laut, EcoRanger jadi Solusi

Johanna Erly Widyartanti - Kamis, 31 Maret 2022 | 14:08
Fishing for litter (EcoRanger)
Eco Ranger

Fishing for litter (EcoRanger)

Proyek ini merupakan aksi kolaboratif berbagai yayasan non-profit nasional dan internasional yang peduli lingkungan untuk selamatkan laut.

Proyek ini dilaksanakan oleh GIZ di Indonesia.

“Sebagian besar sampah laut berasal dari darat dan menyebabkan berbagai permasalahan lingkungan pada ekosistem laut. Untuk menangani ini, European Union (EU) telah menyiapkan strategi dan kebijakan yang mendukung. Kebijakan ini menargetkan penggunaan plastik yang bisa didaur ulang di 2030 untuk negara Uni Eropa yang telah disetujui PBB. Rethinking Plastics juga menjadi solusi untuk memfasilitasi negara-negara menerapkan konsumsi plastik berkelanjutan,” ujar Henriette Faergemann selaku EU Counselor for Environment, Climate Action and ICT, EU Delegation to Indonesia yang diwakili oleh Rocky Pairunan National Advisor Rethinking Plastics: Circular Economy Solution to Marine Litter GIZ Indonesia .

Pada talkshow yang bertajuk “Penanggulangan Sampah Laut Dari Sektor Perikanan Tangkap: Pembelajaran Dari Inisiatif Fishing For Litter”, Greeneration Foundation, KIMO dan Destructive Fishing Watch memaparkan capaian dari masing-masing solusi yang dijalankan.

Rofi Alhanif, MSc. sebagai Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (KKP) mengungkapkan, bahwa salah satu yang penting dalam upaya penanganan sampah laut adalah penghitungan data sampah berdasarkan masing-masing sumbernya.

“Data ini menjadi acuan pembuatan kebijakan hingga program implementasi. Kerjasama antar pemangku kepentingan, penyediaan sarana dan prasarana, dan edukasi masyarakat juga penting disiapkan untuk mengelola sampah dari aktivitas perikanan atau pelayaran,” ujar Rofi.

Greeneration Foundation menyampaikan capaian program EcoRanger dalam melaksanakan Fishing For Litter (FFL),

“Sebanyak 61 nelayan Dusun Pancer, Kabupaten Banyuwangi dilibatkan langsung selama 6 bulan untuk mengumpulkan sampah laut dan pesisir. Membanggakannya, para nelayan yang secara resmi telah membentuk 5 Kelompok Usaha Bersama (KUB) berhasil mengumpulkan 13,56 ton sampah laut dan pesisir yang tiap hari dikumpulkan sembari menangkap ikan,” ujar Nur Almira Rahardyan selaku Project Leader EcoRanger.

Baca Juga: Stop Mubazir Pangan di Rumah, Ini 5 Perilaku Wajib Dilakukan, Mudah!

KUB yang telah memperoleh Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi ini adalah Gurita Bahari, Mustika Selatan, Tleser Mania, Bintang Muda, dan Camar Laut.

Selain mengumpulkan sampah, nelayan juga dibekali ilmu pengelolaan sampah dan lembaga.

Ini dilakukan agar kelak, aksi ini tak terputus dan nelayan bisa mengelola KUB dan aksinya secara mandiri.

Editor : iDEA

Latest