Pada bulan Juli 1955, dewan juri kemudian menetapkan Friedrich Silaban sebagai arsitek dari Masjid Istiqlal.
Untuk merancang Masjid Istiqlal Friedrich diketahui berkeliling ke seluruh Indonesia dan melihat beberapa masjid di dunia.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa rancangan masjid itu merupakan asli dan tidak meniru bangunan manapun.
Kubah masjid, misalnya, berdiameter 45 meter yang melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia.
Masjid ini ditopang 12 tiang, sesuai angka dari tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal 1961.
Lalu, ada empat lantai balkon dan satu lantai dasar.
Total lima lantai itu melambangkan 5 Rukun Islam, jumlah salat wajib dalam sehari, dan jumlah sila dalam Pancasila.
Kemudian, terdapat menara setinggi 6.666 sentimeter di bagian luar masjid yang merupakan keseluruhan jumlah ayat dalam Al Quran.
Menariknya, Friedrich adalah seorang Kristen Protestan yang berayahkan seorang pendeta.
Baca Juga: Rekomendasi Destinasi Wisata Religi, 6 Masjid Ter...di Indonesia
Hadapi Tantangan Berat