Nyatanya, kita dapat merangkul pekerjaan yang mendalam dengan memberikan konsentrasi penuh kita pada satu aktivitas pada satu waktu, sebuah konsep yang dikenal sebagai "monotasking”.
Baca Juga: Setiap Rumah Harus Setidaknya Memiliki Satu Kursi Jenis Ini, Kira-kira Apa Ya?
Lantas, mengapa multitasking tidak berhasil?
Kita semua mengira kami bisa melakukan banyak tugas, tetapi nyatanya kita tidak bisa.
Ketika kita mencoba melakukan banyak tugas, yang sebenarnya kita lakukan adalah beralih tugas.
Menurut tinjauan penelitian 2019, otak manusia tidak memiliki blok bangunan kognitif dan saraf untuk melakukan dua tugas sekaligus.
Tinjauan tersebut mencatat bahwa multitasking membuat aliran informasi yang tidak relevan bersaing untuk menarik perhatian orang, mengakibatkan gangguan kinerja dan peningkatan kesalahan.
Lompatan terus-menerus dari satu tugas ke tugas lainnya mengurangi kemampuan kita untuk fokus secara mendalam dan dapat mengakibatkan perasaan stres dan kewalahan.
Kita mungkin percaya bahwa kita telah menyelesaikan banyak hal, tetapi pengalihan tugas sebenarnya menghambat produktivitas kita dan bahkan dapat menyebabkan kelelahan.
Baca Juga: Berikut Adalah Cara Mudah untuk Melawan Rasa Cemas dan Stres Saat Akan Kembali Ngantor
Singkatnya, multitasking dapat menyebabkan:
- Gangguan kinerja
- Peningkatan kesalahan
- Rentang perhatian berkurang
- Kreativitas berkurang
- Produktivitas menurun
- Stres dan kewalahan