Jakarta, 7 Juli 2022 – Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) bersama dengan Dyandra Promosindo tahun ini siap menggelar pameran mebel dan kerajinan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2022 pada tanggal 18 – 21 Agustus 2022 mendatang. Penyelenggaraan IFEX tahun ini akan berlangsung secara hybrid, yakni secara virtual melalui www.ifexindonesia.com dan juga secara langsung di JIExpo, Kemayoran – Jakarta.
Pada pertemuan antara HIMKI, Dyandra Promosindo, dan Kementerian Perindustrian hari ini (7/7), Abdul Sobur, Ketua Presidium HIMKI mengungkapkan bahwa antusiasme seluruh pelaku industri akan pelaksanaan pameran mebel dan kerajinan dirasakan selama persiapan IFEX tahun ini. Hal ini dibuktikan dari data kepesertaan dimana lebih dari 200 peserta pameran akan meramaikan perhelatan IFEX 2022 atau telah terisi 95% dari tempat yang disediakan penyelenggara. Dari sisi buyers, sudah terdaftar lebih dari 1.200 buyers dari dalam negeri dan luar negeri, mulai dari Australia, Amerika Serikat, Kanada, Spanyol, dan India.
“IFEX adalah pameran Business to Business (B2B) mebel dan kerajinan terbesar di Indonesia yang memberi kesempatan kepada pelaku industri untuk memperkenalkan produk mereka ke pasar dalam dan luar negeri. Dan potensinya masih sangat besar untuk bisa dikembangkan,” ujar Abdul Sobur. Ia juga menekankan pentingnya mendorong konsumen lokal untuk menyerap produk mebel dan kerajinan Indonesia.
Sebagai catatan, ekspor mebel dan kerajinan tahun 2021 tercatat USD3,46 miliar atau naik 27,23% dari tahun sebelumnya. Kenaikan ekspor terbesar terjadi pada kelompok produk mebel 32,20% dari tahun sebelumnya, dan produk kerajinan naik 15,54%. Ini merupakan angka pertumbuhan terbesar dalam 10 tahun terakhir.
Optimisme senada juga disampaikan Tri Harsono, Pejabat Fungsional Pembina Industri pada Direktorat Industri Kecil dan Menengah Pangan, Mebel, dan Bahan Bangunan, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang menjelaskan bahwa penyelenggaraan IFEX 2022 akan berdampak positif terhadap industri mebel Indonesia, sehingga pasar mebel Indonesia dapat terus tumbuh baik secara nasional maupun mancanegara.
“Kami dari Kementerian Perindustrian terus berkomitmen untuk mendukung gelaran pameran IFEX yang menjadi representatif terbesar industri mebel dan kerajinan indonesia. Industri ini merupakan salah satu sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan dengan berbagai inovasi teknologi dan kreativitas karena didukung dengan ketersediaan sumber daya alam di dalam negeri” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi untuk membantu para pelaku industri mengembangkan produk dan pasar mereka baik pasar lokal maupun pasar global.
Secara global, industri mebel nasional mampu bersaing karena menghadirkan berbagai produk yang sangat beragam dan inovatif. Hal ini terbukti bahwa selama periode 2020 hingga 2021 nilai ekspor mebel nasional mengalami pertumbuhan dan mampu memberikan kontribusi terhadap devisa negara.
Tantangan Ekspor Indusri Mebel dan Kerajinan
Di sisi lain, Abdul Sobur mengungkapkan ekspor mebel dan kerajinan masih memiliki tantangan di masa pandemi ini, yaitu pengiriman yang terhambat karena lonjakan biaya logistik akibat kelangkaan kontainer dan berkurangnya space di kapal. “Pertumbuhan yang berhasil dicapai industri mebel dan mebel pada tahun 2021 seharusnya bisa lebih besar apabila kebutuhan kontainer dan ketersediaan space cargo kapal selama tahun 2021 dapat teratasi,” ujar Sobur.
Baca Juga:Bagaimana Cara Memperbaiki Kasur Busa yang Mengempis Tanpa Beli Baru?