Luminer cetak 3D diproduksi dengan mempertimbangkan keberlanjutan. “Keberlanjutan dan aksi iklim merupakan inti dari tujuan kami di Signify," sebut Dedy Bagus Pramono, Country Leader Signify Indonesia.
Menurut Dedy, tujuan Signify untuk adalah untuk membuka potensi luar biasa dari pencahayaan untuk kehidupan yang lebih cerah dan dunia yang lebih baik.
"Kehadiran pabrik luminer cetak 3D kami adalah investasi yang dilakukan untuk menerapkan ekonomi sirkular sekaligus mengurangi jejak karbon operasional bagi Indonesia yang lebih berkelanjutan,” lanjut Dedy saat menyambut gembira peresmian pabrik luminer cetak 3D Signify.
Pabrik ini adalah salah satu dari empat fasilitas cetak 3D Signify di seluruh dunia (India, Belgia, dan Amerika Serikat) yang juga berfungsi sebagai Pusat Penelitian dan Pengembangan untuk kawasan Asia Pasifik.
Meskipun pencetakan 3D bukanlah teknologi baru, Signify telah menjadi perusahaan pencahayaan pertama dan satu-satunya yang menerapkan teknologi 3D untuk produksi luminer pada skala industri.
Pabrik yang sudah mulai beroperasi di tengah masa pandemi pada akhir 2020 ini, menandai investasi terbaru Signify di Indonesia. Hasil cetak luminer 3D di fasilitas ini juga telah diekspor ke beberapa negara di kawasan Asia Pasifik, seperti Australia, Filipina, Malaysia, Vietnam, Jepang, dan Korea.
Seremoni peresmian dihadiri oleh Dr. Wahyu Marjaka, M.Eng., Direktur Mobilisasi Sumberdaya Sektoral dan Regional pada Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ardi Stoios-Braken, Deputy Head of Mission dan Head of Economic Affairs, Embassy of the Kingdom of the Netherlands, dan Roosdinal Salim, Anggota Badan Riset & Teknologi untuk Lingkungan Hidup, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
Diskusi Panel Investasi Berkelanjutan