IDEAonline-Skizofrenia merupakan penyakit gangguan jiwa dengan gangguan yang beragam, termasuk di antaranya adalah faktor genetik, trauma, dan penyalahgunaan narkoba.
Meski sulit diterapi, tapi bukan berarti tidak mungkin disembuhkan. Dengan pengobatan yang tepat dan konseling, 25% penderita mendapat pemulihan secara penuh dan sebanyak 50% mengalami perbaikan gejala.Namun, saat ini sudah banyak penderita yang hidup secara aktif dan produktif.
SeringkaliIDEA loversmenganggap bahwa pengidap skizofrenia harus dirawat di rumah sakit jiwa, dipenjara atau bahkan dipasung.
Padahal, dukungan keluarga dan lingkungan agar penderita menjalani pengobatan dan hidup aktif di masyarakat juga sangat penting.
Beginicara mendapatkan pengobatan skizofrenia gratis dengan BPJS perlu diketahui siapa saja.
Cara Mendapatkan Pengobatan Skizofrenia Gratis dengan BPJS
Umumnya pengidap skizofrenia mengalami gejala psikosis, yaitu kesulitan membedakan antara kenyataan dengan pikiran pada diri sendiri. Kondisi ini lebih sering dialami oleh orang yang berusia 18-30 tahun.Melansir laman resmi BPJS Kesehatan viaKompas, Program Jaminan Kesehatan Nasional dapat menjamin pelayanan bagi peserta JKN-KIS yang termasuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Dengan kata lain, pemegang kartu BPJS kesehatan yang mengalami disabilitas jiwa atau gangguan kesehatan mental bisa mendapatkan akses pengobatan secara gratis.
Akses pengobatan yang disediakan bisa rehabilitasi medis dan konseling dengan psikolog di fasilitas kesehatan, sesuai indikasi medis dan diagnosis dokter.
Jika ingin konseling, pemegang kartu BPJS bisa melakukannya tanpa batasan waktu dengan psikolog yang menjadi bagian dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Bagi penderita gangguan jiwa yang membutuhkan perawatan psikiater, BPJS juga menanggung biaya konsultasi dan obat-obatan yang dibutuhkan. BPJS Kesehatan juga menjamin tindakan psikoterapi dan prosedur tes diagnostik kesehatan jiwa.
Bagi Anda yang ingin memanfaatkan fasilitas BPJS untuk pemeriksaan kesehatan mental, berikut hal yang perlu dilakukan:
1. Datangi faskes 1
Baca Juga:Untung Punya Teman Desainer Interior, Begini Cara Padukan Gaya Hidup dengan Desain Rumah MinimalisLangkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mendatangi faskes 1. Faskes bisa berupa, dokter umum, puskesmas, klinik kesehatan, atau rumah sakit.
Lalu cari informasi apakah di faskes 1 tempat Anda terdaftar terdapat poli jiwa atau layanan psikolog.Jika tidak ada, Anda bisa meminta surat rujukan untuk mendapatkan pelayanan poli jiwa.
2. Lakukan konsultasi
Setelah mengetahui di faskes 1 terdapat layanan psikologi atau poli jiwa, Anda bisa melakukkan konsultasi langsung di faskes tersebut.Jika tidak ada, Anda harus mendatangi layanan poli jiwa atau psikologi sesuai surat rujukan yang Anda dapatkan dari faskes 1.
3. Ambil rujukan obat
Saat sesi konsultasi inilah, profesional kesehatan jiwa akan melakukan pemeriksaan berdasarkan keluhan dan melakukan serangkaian tes untuk mendapatkan diagnosa.Jika bisa dilakukan rawat jalan, psikiater biasanya akan memberikan obat khusus. Namun jika membutuhkan penanganan lanjut, biasanya psikiater akan memberikan rujukan ke faskes tingkat lanjut.
Baca Juga:Untung Punya Teman Desainer Interior, Begini Cara Padukan Gaya Hidup dengan Desain Rumah Minimalis
Setelah sesi konsultasi dilakukan, Anda harus mematuhi semua hal yang dianjurkan oleh psikiater dan terus melakukan pengobatan atau terapi hingga dinyatakan stabil.
Semua konsultasi dan obat-obatan yang diberikan tersemut biersifat gratis. Obat-obatan yang diberikan bisa diantaranya Risperidone, Valproate, Clozapine dan Quetiapine tercantum dalam Formularium Nasional (Fornas) untuk peserta JKN-KIS.
Obat-obatan tersebut tidak hanya tersedia di faskes tingkat rujukan, namun juga tersedia di faskes tingkat pertama melalui Program Rujuk Balik (PRB).
Untuk pasien yang kondisi penyakitnya sudah stabil, atas rekomendasi dokter spesialis kejiwaan yang merawat, peserta dapat mendaftar di BPJS Center sebagai peserta Program Rujuk Balik (PRB).
Dengan program PRB ini, peserta dapat melanjutkan perawatan di faskes tingkat pertama tempat peserta terdaftar dengan tetap mendapatkan obat yang sama dengan yang diresepkan oleh dokter spesialis.
Cara Mengatasi Skizofrenis
Dilansir dariKompas, sembilan puluh sembilan persen pasien dengan skizofrenia membutuhkan pengobatan seumur hidup.Pengobatan bisa berupa obat antipsikotik, konseling dan rehabilitasi sosial. Obat antipsikotik diberikan secara oral atau injeksi.
Dokter juga bisa memberikan obat lain, tergantung pada jenis skizofrenia yang diderita pasien.
Orang dengan skizofrenia paranoid biasanya merespon dengan baik terhadap antipsikotik, yang mengurangi pemikiran paranoid dan membantu mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka.
Orang dengan skizofrenia katatonik membutuhkan benzodiazepin untuk mengendurkan otot mereka, memungkinkan mereka menjadi lebih aktif dan bereaksi terhadap lingkungan.
Orang dengan skizofrenia yang tidak terdiferensiasi lebih lambat merespons antipsikotik karena pemikirannya terganggu secara keseluruhan.
“Obat membuat mereka lebih waspada dan mampu merawat diri sendiri, tetapi itu tidak selalu menjernihkan pikiran mereka,” kata psikiater Bowers Smith.
Orang dengan gangguan skizoafektif memerlukan kombinasi antipsikotik dan antidepresan atau penstabil suasana hati.
Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving
(*)