Ketika masalah tersebut semakin parah, pemiliknya memilih pergi ke luar negeri dan tidak meninggalkan dokumentasi apa pun terkait bangunan tersebut.
Akhirnya rumah sakit jiwa ini ditutup dan dibiarkan terbengkalai lebih daru 20 tahun.
Gerbang Gonjiam memang tertutup rapat, namun masih banyak orang yang bisa mencapai bangunan rumah sakit.
Mereka menyarankan kita untuk berjalan di sekitar pagar sampai menemukan celah kecil untuk merangkak masuk.
Setelah itu, ikuti jalan kecil yang mengarahkan kita ke bangunan utama Gonjiam.
Melalui cara tersebut, banyak orang yang akhirnya bisa masuk ke sana.
Di dalam Gonjiam, ditemukan mesin-mesin yang sudah berkarat, sisa obat-obatan, kasur kotor, dan sampah.
Ruangan yang gelap dan lembap menambah reputasi angker dan menyeramkan.
Tampak luar rumah sakit jiwa ini tampak sangat menyeramkan.
Pepohonan tumbuh dengan liar menghalangi sinar matahari menyinari halaman rumah sakit ini.