Spring Bed Motif Batik Pertama di Indonesia

Spring bed limited edition ini bermotif batik mega mendung, diluncurkan pada akhir Agustus 2014 di Function Plaza Indonesia. Tepatnya pada acara Sleep in Beauty, 23-28 Agustus 2014. Spring bed limited edition ini hanya akan diproduksi sebanyak 50 unit saja.

"Dengan menggunakan motif kain batik, harga yang kami pasarkan tentu berbeda dengan tipe yang dijual untuk masyarakat umum, namun tetap saja dengan harga yang sangat terjangkau bagi masyarakat Indonesia," jelas Raymond Arief, Regional Sales Manager - Retail Division Massindo Group, tempat brand Comforta bernaung.

Motif batik mega mendung dipilih oleh Comforta karena memiliki kesamaan yaitu simbol awan yang menjadi ciri khas Comforta. Selain itu, Comforta sebagai merek spring bed nasional sama seperti batik yang menjadi ikon Indonesia.

Spring bed motif batik ini juga didukung dengan fitur-fitur seperti couple comfort spring, latex layer, convoluted foam layer, extra plus support, center support, flip free, side support dan anti microbial & fungus cover. Kelebihan ini memberikan tingkat kenyamanan yang memberikan sensasi seperti tidur di atas awan.

Comforta limited edition ini juga bisa dimiliki oleh masyarakat di luar kota Jakarta. "Kami membuat spring bed motif batik mega mendung ini dengan memberikan kode unik pada setiap kasurnya untuk mengindentifikasi koleksinya. Harapan kami dengan penjualan 50 unit ini, para keluarga di Indonesia akan memiliki koleksi baru dan menambah kecintaan mereka terhadap produk Indonesia," tambah Raymond.

Comforta, merek kasur spring bed yang sudah memiliki pengalaman selama hampir 30 tahun ini mampu memberikan jawaban mengapa kasur tidur kini menjadi sebuah lifestyle bagi seseorang. Dengan mengusung tema more modern, more comfort, easier to choose, Comforta kini hadir untuk meramaikan pasar bedding di Indonesia. Dengan produk terbarunya ini, Comforta semakin meyakinkan konsumen bahwa kasur juga menjadi pilihan lifestyle tersendiri. Mengingat, perannya yang begitu kuat dalam kehidupan sehari-hari.

Teks/Foto: Roberto M-PT. Cetta Satkaara, Jakarta